Sampaikan Dukacita, Jokowi Tegaskan Rusuh Wamena Bukan Akibat Konflik Etnis
jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali merespons kerusuhan di Wamena, Papua, yang membuat para pendatang terusir dari ibu kota Kabupaten Jayawijaya itu. Suami Iriana itu menegaskan bahwa kerusuhan di Wamena yang terjadi sejak 23 September lalu bukan konflik etnis.
Jokowi menyatakan hal itu dalam koferensi pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9). Awalnya, Presiden Ketujuh RI itu menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya puluhan korban di Wamena.
"Saya ingin mengucapkan duka yang mendalam dan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya korban yang ada di Wamena, 33 orang telah meninggal di sana," ucap Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Mantan Gubernur DKI itu menambahkan, aparat keamanan telah bekerja keras untuk melindungi semua warga. “Jadi jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis itu, bukan," tegasnya.
Jokowi menjelaskan, kerusuhan di Wamena merupakan ulah kelompok kriminal bersenjata yang turun dari pegunungan. "Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas, di gunung turun ke bawah dan melakukan pembakaran-pembakaran rumah warga," tuturnya.
Menurut Jokowi, kepala suku di Lembah Baliem, Jawawijaya sudah mengimbau agar seluruh masyarakat setempat agar tidak mengungsi keluar Wamena. "Ini saya kira sebuah imbauan yang baik dan juga polisi telah menangkap beberapa tersangka yang melakukan pembunuhan dan pembakaran yang ada di Wamena," tambahnya.(fat/jpnn)