Saran Menhub Agar tidak Pulang Bersamaan Dinilai Logis
jpnn.com, JAKARTA - Imbauan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar warga Jakarta yang saat ini berlibur tidak kembali secara bersamaan pada 1 Januari 2018 dinilai sudah tepat dan logis.
“Pemerintah itu kan membangun jalan bukan untuk kapasitas anomali, tapi untuk kapasitas normal. Sementara kalau dalam musim libur apalagi natal dan tahun baru, pengguna jalan kan meningkat jumlahnya. Jadi maksudnya pak menteri perhubungan, supaya masyarakat mau berbagi dan bekerjasama. Saya kira imbauan Menhub normal dan baik-baik saja,” ujar Pengamat transportasi Universitas Sugijapranata Djoko Setiawarno.
Djoko memahami bila masyarakat ingin layanan yang maksimal. Namun, dia sependapat dengan apa yang disampaikan Budi Karya, sebesar apapun kapasitas dan infrastruktur jalan tetap akan mengundang kemacetan bila semua pengendara pulang secara bersamaan.
“Intinya Kemenhub sudah antisipasi semua kemacetan tapi butuh kerja sama masyarakat juga. Karena bagaimanapun hebatnya infrastruktur dan perencanaan tanpa kerja sama semua ya gak jalan. Imbauan Menhub ini merupakan sebuah layanan yang logis,” papar Djoko.
Anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini menambahkan bahwa dalam membangun suatu infrastruktur seperti jalan, parameter yang digunakan adalah ukuran normal, bukan anomali.
"Kan jalan yang di saat musim libur begini penuh kalau hari-hari biasa, volume kendaraan normal saja. Baru ketika musim angkutan lebaran, natal dan tahun baru penuh. Amat wajar bila pemerintah meminta kerja sama,” serunya.
Sebelumnya, Budi menegaskan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kakorlantas untuk mengatur arus lalu lintas.
"Kami telah mengamanahkan kepada Kakorlantas untuk melakukan diskresi berkaitan dengan contraflow, pembatasan jalan jika terjadi penumpukan atau kemacetan sampai kondisi jalan bisa terurai," tandas Djoko.(chi/jpnn)