Saran Pengamat Kepolisian buat Pati Polri Peserta Seleksi Capim KPK
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto meminta perwira tinggi (pati) Polri peserta seleksi calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mundur dari proses penyaringan jika masih aktif di Korps Bhayangkara. Alasannya, mengikuti seleksi Capim KPK tidak bisa setengah-setengah.
"Kalau setengah-setengah, lebih baik perwira yang ikut seleksi Capim KPK fokus di internal. Membenahi Polri dalam hal pengusutan tindak pidana korupsi," ucap Bambang kepada jpnn.com, Kamis (1/8).
BACA JUGA: Prediksi IPW soal Pati Polri di Seleksi Capim KPK
Menurut dia, perwira tinggi Polri tersebut bisa berperan aktif membenahi Korps Bhayangkara ketimbang sibuk mengikuti seleksi pimpinan KPK. Lagi pula, kata Bambang, institusi Polri membutuhkan sosok kuat untuk memberantas korupsi.
Dalam catatan Bambang, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri belum banyak berprestasi mengungkap kasus rasuah berskala besar. "Beberapa tahun terakhir nyaris tak ada kasus korupsi besar yang ditangani Polri berlanjut sampai ke pengadilan," ungkap dia.
Bambang juga mewanti-wanti Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK membuka lebar mata dan telinga. Menurutnya, Pansel harus meloloskan sosok capim yang punya latar belakang kuat memberantas korupsi.
BACA JUGA: Ada Capim KPK Tak Tertib LHKPN? Langsung Coret Saja
"Pansel harus membuka mata dan telinga atas masukan-masukan dari masyarakat. Masa depan pemberantasan korupsi untuk empat tahun mendatang ada di tangan mereka," pungkas dia.(mg10/jpnn)