Sarankan Kader Golkar di Daerah Tak Ikut Konflik DPP
Lebih Baik Fokus Hadapi Pilkadajpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar yang juga wakil ketua MPR RI, Mahyudin mengharapkan rekan-rekannya separtai di daerah tidak ikut larut dalam konflik antara kubu Agung Laksono dengan Aburizal Bakrie. Mahyudin mengatakan, jangan sampai konflik internal di Golkar justru memunculkan kubu-kubuan hingga tingkat daerah.
Menurutnya, Agung Laksono selaku ketua umum Golkar hasil musyawarah nasional (munas) di Ancol yang kini sedang mengurus persoalan administrasi di Kementerian Hukum dan HAM sudah berjanji tidak akan main pecat terhadap ketua dewan pengurus daerah (DPD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang ikut kubu Aburizal. Sebab, Agung tengah mengupayakan konsolidasi.
"Enggak ada masalah. Pak Agung konsolidasi daerah ke DPD I (provinsi, red) dan II (kabupaten/kota, red), dan berjanji tidak ada pemecatan. Konsolidasi ini biasa setiap tahun. Musda (musyawarah daerah, red), nanti yang memenuhi persyaratan maju jadi ketua dipersilahkan lagi, tidak masalah," kata Mahyudin di gedung DPR, Jakarta, Selasa (17/3).
Ia menjelaskan, dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) Golkar sudah diatur bahwa kader partai boleh menjadi ketua hingga dua periode. Kalau ada yang memilih satu periode saha, katanya, hal itu tidak menjadi persoalan.
Mahyudin justru mengingatkan tentang tantangan besar bagi Golkar pada ratusan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada Desember tahun ini. Karenanya, lanjutnya, kader Golkar sebaiknya mendekati rakyat daripada berkutat pada persoalan internal.
"Golkar kan mau menang, bukan mau babat-membabat. Makanya saya mengharapkan, kader di bawah tidak usah ikut campur dalam polemik ini. Tidak usah kubu-kubuan, kita ikuti saja proses hukum. Kalau yang menang inkracht (berkekuatan hukum tetap, red) ya itulah ketua umum kita,” kata Mahyudin.
Ia menegaskan, bagi kader Golkar yang ingin jadi kepala daerah maka tidak usah ikut dalam pusaran konflik di tingkat DPP. "Yang mau jadi bupati, gubernur, gak usah ikut polemik. Fokus di daerah, dekati rakyat, rebut hati rakyat, kalau jadi calon dipilih," tambahnya.(fat/jpnn)