Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Satgaskes TNI Vaksinasi 13.336 Anak di Kabupaten Asmat

Jumat, 02 Februari 2018 – 05:01 WIB
Satgaskes TNI Vaksinasi 13.336 Anak di Kabupaten Asmat - JPNN.COM
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menggendong seorang anak saat meninjau Posko Bantuan Kemanusiaan KLB Camak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, Kamis (1/2/2018). Foto: Puspen TNI

jpnn.com, ASMAT - Satuan Tugas Kesehatan (Satgaskes) TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) sudah melaksanakan vaksinasi terhadap 13.336 anak-anak di 224 kampung Kabupaten Asmat, Papua, termasuk mengatasi permasalahan gizi buruk. Artinya, tahap awal penanganan KLB Campak sebagaimana yang sudah dilaksanakan oleh Satgaskes TNI secara umum sudah selesai. Selanjutnya Satgaskes akan terus melakuka proses penyembuhan dan pendampingan masyarakat.
 
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan hal itu di hadapan awak media di Hotel Rimba, Timika, Papua, Kamis (1/2/2018).
 
“Pada dasarnya, apa yang dilaporkan Dansatgaskes TNI KLB kepada saya tentang wabah penyakit campak sudah selesai diatasi, namun masih perlu dipantau dan dimonitor agar wabah tidak muncul lagi ,” kata Panglima TNI.
 
Menurut Hadi, TNI akan menambah kekuatan dokter secara bertahap sehingga nantinya dokter-dokter spesialis akan diprioritaskan pada kampung-kampung yang memang diperlukan.

“Selain itu, Tim Satgaskes TNI akan diperkuat dengan alat komunikasi yang dimiliki oleh TNI agar dapat membantu untuk memantau dari kampung ke distrik dan dari distrik ke kabupaten,” ujarnya.
 
Terkait transportasi di Kabupaten Asmat, Panglima TNI mengatakan walaupun ada tiga Heli TNI yang beroperasi, namun tidak semua kampung bisa dipakai untuk mendarat. Saat ini sudah masuk Kapal TNI Angkatan Laut yang relatif lebih kecil untuk membantu melalui sungai maupun rawa-rawa.

“Lebih efektif menggunakan kapal untuk mendorong logistik dan pergeseran personel ke kampung-kampung yang memang diperlukan,” ucapnya seperti siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bedali Harefa.
 
Di sisi lain, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan bahwa hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh TNI secara mandiri akan menjadi bahan laporan kepada Presiden RI untuk ditindaklanjuti oleh Kementerian Sosial, Kesehatan, Dalam Negeri dan Kominfo.(fri/jpnn)

Menurut Hadi, TNI akan menambah kekuatan dokter secara bertahap sehingga nantinya dokter spesialis diprioritaskan pada kampung-kampung yang memang diperlukan.

Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News