Satu Dekade ini Kunjungan Wisatawan ke Uluru Turun 20 Persen
Kamis, 09 Juli 2015 – 19:55 WIB
PEMERINTAH Federal dan pemilik lahan tradisional mengundang investor untuk mengajukan proyek pariwisata disekitar Uluru untuk mengubah tren penurunan kunjungan turis ke kawasan Uluru yang sudah berlangsung sejak lama.
Jumlah wisatawan yang mengunjungi Uluru menurut 20 persen dibandingkan 10 tahun yang lalu.
Berdasarkan data dari tahun 3004 hingga 2014, tercatat jumlah pengunjung ke Taman Nasional Tjuta Uluru-Kata menurun sebanyak 20 persen.
Para pebisnis didorong untuk memasukan proposal yang akan dievaluasi aspek keselarasan budaya dan kelestarian lingkungannya.
Otoritas Taman Austtalia mengatakan tidak ada batasan kriteria dalam proyek yang diterima.
"Kita akan membebaskan proposal itu,:kata Direktur Taman Nasional, Sally Barnes.
"Itu bisa mengenai orang-orang yang ingin melakukan perjalanan satu hari, atau orang-orang yang tertarik untuk menginap atau bisa juga orang-orang yang menginginkan makanan atau minuman di kawasan itu.
"Tapi yang jelas, ini merupakan kawasan warisan dunia jadi kita harus memastikan usulan proyek pariwisata itu tepat dalam arti bisa sinkron dengan kelestarian lingkungan maupun kebudayaan dan harus sesuai dengan harapan para pemilik lahan tradisional;,"
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Uluru menurun selama satu dekade terakhir, dan pemerintah Federal menyalahkan faktor eksternal.
"Kami benar-benar tertarik untuk bekerja sama dengan orang-orang yang datang untuk mengembangkan hal-hal yang berbeda, dan ketika wisatawan tiba di sini mereka akan memiliki berbagai pengalaman yang bisa mereka pilih," kata Bill Baldwin, Sekretaris Parlemen untuk Menteri Lingkungan Hidup.
"Ada hal-hal seperti Krisis Keuangan Global yang benar-benar berdampak besar pada pariwisata di seluruh dunia.
"Kita sekarang telah mengidentifikasi apa yang menjadi pemicu dari rendahnya jumlah kunjungan ke Uluru, dan kita hendak merangkul kesempatan dan bersedia bekerjasama untuk mendatangkan lebih banyak orang ke kawasan pariwisata di sini."
"Selama dekade terakhir jumlah pengunjung memang menurun, tapi saya tegaskan dalam dua belas bulan terakhir sudah ada peningkatan lebih dari 4 persen jumlah wisatawan yang berkunjung ke Uluru,"
Taman Australia, pemilik tradisional dan Pemerintah Federal berharap undangan untuk proyek pariwisata di Uluru ini dapat memikat investor luar negeri.
"Kami melakukan pemasaran proposal proyek pariwisata ini secara global selain juga melakukan beberapa promosi lokal," kata Ms Barnes.
Berbicara melalui penerjemah bahasa Aborigin, Ketua Dewan Manajemen Taman Nasional Tjuta Uluru-Kata, Sammy Wilson mengatakan wisatawan pergi setelah melihat matahari terbit di atas batu.
"Kami memiliki fasilitas yang indah ini di sini, tapi itu tidak benar-benar dimanfaatkan," kata Wilson.
"Pengunjung datang dan melihat matahari terbit dari sini tapi kemudian kawasan ini menjadi tempat kosong dan jika ada sesuatu di sini di mana mungkin pengunjung bisa tinggal dan terlibat dan menikmati berada di kawasan ini itu akan sangat bagus,"
Linda Wells, yang menjalankan wisata sejarah di Alice Springs, mengatakan ia khawatir rencana ini disalahartikan.
Menurutnya pemerintah harus berhenti berfokus pada batu raksasa uluru saja.
"Banyak penekanan perlu dilakukan untuk mendorong pariwisata dan mendorong pengunjung dengan berwisata sampai ke Alice Springs dan Tennant Creek dan semua pusat-pusat regional," kata Ms Wells.
"Mengunjungi Australia Tengah merupakan cara yang lebih baik daripada hanya mengunjungi sekitar Uluru saja."
Wells mengaku operator pariwisata Australia Tengah tengah mengalami kesulitan dan menarik investor luar negeri tidak akan membantu bisnis Australia.
"Menurut saya lebih baik pariwisata di kawasan ini disediakan ileh warga Australia dan oleh orang yang mengenal dengan baik kawasan ini dan menyayangi kawasan ini sepenuhnya," katanya.
Usulan proyek pengembangan pariwisata di kawasan Uluru ini ditutup hingga akhir September 2015 mendatang. (admin)