'Saya Mohon Maaf, Persib Akan Tetap Ada di Hati Saya'
Sabtu, 24 September 2011 – 14:28 WIB
jpnn.com, BANDUNG - HENGKANGNYA Kapten Persib Bandung Eka Ramdani ke Persisam Putra Samarinda menuai protes dari bobotoh. Eka dituding sebagai pengkhianat. Sebab sudah selama enam musim ia membela Maung Bandung. Apa alasan Eka yang kini sedang dikejar-kejar bobotoh?
------------------------
Asep Yadi Sobana-Purwakarta
-----------------------
Sore itu, udara dingin cukup menyejukkan. Kontras dengan apa yang terjadi di siang hari saat posisi matahari tegak lurus terhadap bumi menyelimuti kawasan selatan kota Purwakarta.
Sebuah rumah besar berukuran kurang lebih 12x15 meter, berlokasi di Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, tinggal seorang lelaki yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dan pemberitaan beberapa media massa.
Eka Ramdani, siapa yang tak kenal dengan gelandang muda asal klub sepak bola Persib Bandung yang satu ini. Bapak yang memiliki dua orang anak ini terlihat kaget saat Pasundan Ekspres (Grup JPNN) menyambangi rumahnya. Memang, awalnya ia enggan menerima kedatangan Pasundan Ekspres, namun setelah dibujuk dan diyakinkan bahwa pemberitaan ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya penggemarnya, akhirnya Ebol, sapaan akrabnya, pun mengiyakan diwawancara.
”Maaf sebenarnya saya malas menerima tamu. Saya pengin istirahat dan khawatir nantinya pemberitaan akan menyudutkan saya,” ujarnya dengan logat Sunda kepada Pasundan Ekspres, Jumat (23/9) di halaman rumahnya.
Tanpa basa-basi, ketika ditanya tentang kepindahannya dari klub sepak bola Maung Bandung ke Persisam Putra Samarinda, suami dari Ratna (26) ini awalnya mengatakan untuk mencari pengalaman baru bersama klub lain setelah enam musim membela Persib Bandung.
Selain itu, Eka juga mengungkapkan alasan utama dirinya hengkang ke klub lain. Menurutnya, dirinya sangat mencintai Persib. Namun melihat kondisi dari manajemen yang seolah tidak mempertahankan dirinya untuk berada di klubnya itu, Ebol warga asli Wanayasa Purwakarta ini, akhirnya memutuskan untuk hengkang.
”Melihat keadaan manajemen yang seolah tidak mempertahankan saya, membuat saya memutuskan pergi ke klub lain,” aku pemain yang sudah enam musim membela Maung Bandung itu. Tampak kekecawan dari raut wajahnya saat disinggung penutupan tempat usahanya oleh bobotoh.
Ia menjawab, dirinya sudah mengantisipasi reaksi kekecewaan bobotoh terhadap dirinya, termasuk dalam bentuk aksi penyegelan distro ER miliknya di Jalan RE Martadinata, Bandung.
"Sebelumnya saya sudah mempunyai bayangan bahwa akan ada reaksi dari pendukung, dengan dirusaknya lahan usaha saya mudah-mudahan ke depan akan ada gantinya,” sambungnya. Sepanjang perjalanannya di Persib, banyak sekali kesan yang tidak mudah dilupakan bersama rekan-rekannya.
Diakuinya, kepindahannya itu sangat berat sekali, karena akan menjauhkannya dari keluarga. Namun, Eka tetap optimis kalau semua akan baik-baik saja. ”Sebenarnya, saya menginginkan klub yang dekat keluarga. Tapi ya sudahlah, saya harus tetap menjalaninya,” sebutnya. Sambil melanjutkan, kepindahannya juga bukan karena honor yang diterima di klub baru lebih besar.
Eka pun menyampaikan, terima kasih kepada Persib dan bobotoh yang selama bersama Maung Bandung terus mendukungnya. "Saya mohon maaf karena musim ini kita tidak bisa bersama-sama di Persib. Tapi Persib memang akan tetap ada di hati saya," katanya. Dia mengaku akan siap kembali ke Persib jika suatu saat dipanggil lagi.(ays)
Asep Yadi Sobana-Purwakarta
-----------------------
Sore itu, udara dingin cukup menyejukkan. Kontras dengan apa yang terjadi di siang hari saat posisi matahari tegak lurus terhadap bumi menyelimuti kawasan selatan kota Purwakarta.
Sebuah rumah besar berukuran kurang lebih 12x15 meter, berlokasi di Desa Wanayasa, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, tinggal seorang lelaki yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan dan pemberitaan beberapa media massa.
Eka Ramdani, siapa yang tak kenal dengan gelandang muda asal klub sepak bola Persib Bandung yang satu ini. Bapak yang memiliki dua orang anak ini terlihat kaget saat Pasundan Ekspres (Grup JPNN) menyambangi rumahnya. Memang, awalnya ia enggan menerima kedatangan Pasundan Ekspres, namun setelah dibujuk dan diyakinkan bahwa pemberitaan ini bermanfaat bagi masyarakat khususnya penggemarnya, akhirnya Ebol, sapaan akrabnya, pun mengiyakan diwawancara.
”Maaf sebenarnya saya malas menerima tamu. Saya pengin istirahat dan khawatir nantinya pemberitaan akan menyudutkan saya,” ujarnya dengan logat Sunda kepada Pasundan Ekspres, Jumat (23/9) di halaman rumahnya.
Tanpa basa-basi, ketika ditanya tentang kepindahannya dari klub sepak bola Maung Bandung ke Persisam Putra Samarinda, suami dari Ratna (26) ini awalnya mengatakan untuk mencari pengalaman baru bersama klub lain setelah enam musim membela Persib Bandung.
Selain itu, Eka juga mengungkapkan alasan utama dirinya hengkang ke klub lain. Menurutnya, dirinya sangat mencintai Persib. Namun melihat kondisi dari manajemen yang seolah tidak mempertahankan dirinya untuk berada di klubnya itu, Ebol warga asli Wanayasa Purwakarta ini, akhirnya memutuskan untuk hengkang.
”Melihat keadaan manajemen yang seolah tidak mempertahankan saya, membuat saya memutuskan pergi ke klub lain,” aku pemain yang sudah enam musim membela Maung Bandung itu. Tampak kekecawan dari raut wajahnya saat disinggung penutupan tempat usahanya oleh bobotoh.
Ia menjawab, dirinya sudah mengantisipasi reaksi kekecewaan bobotoh terhadap dirinya, termasuk dalam bentuk aksi penyegelan distro ER miliknya di Jalan RE Martadinata, Bandung.
"Sebelumnya saya sudah mempunyai bayangan bahwa akan ada reaksi dari pendukung, dengan dirusaknya lahan usaha saya mudah-mudahan ke depan akan ada gantinya,” sambungnya. Sepanjang perjalanannya di Persib, banyak sekali kesan yang tidak mudah dilupakan bersama rekan-rekannya.
Diakuinya, kepindahannya itu sangat berat sekali, karena akan menjauhkannya dari keluarga. Namun, Eka tetap optimis kalau semua akan baik-baik saja. ”Sebenarnya, saya menginginkan klub yang dekat keluarga. Tapi ya sudahlah, saya harus tetap menjalaninya,” sebutnya. Sambil melanjutkan, kepindahannya juga bukan karena honor yang diterima di klub baru lebih besar.
Eka pun menyampaikan, terima kasih kepada Persib dan bobotoh yang selama bersama Maung Bandung terus mendukungnya. "Saya mohon maaf karena musim ini kita tidak bisa bersama-sama di Persib. Tapi Persib memang akan tetap ada di hati saya," katanya. Dia mengaku akan siap kembali ke Persib jika suatu saat dipanggil lagi.(ays)