Sayangkan Aktivis Pembela Capres Kehilangan Sikap Kritis
jpnn.com - JAKARTA - Mantan aktivis mahasiswa, Haris Rusly Moti menyatakan bahwa kini banyak rekan-rekannya sesama mantan aktivis 1998 menjadi fanatik buta sebagai pembela para calon presiden (capres). Bahkan, para mantan aktivis itu kehilangan sikap kritis terhadap capres-capres yang ada.
"Kesadaran aktivis 98 jatuh hingga ke titik terendah, bahkan bukan semata terilusi tapi sudah fanatik buta dengan menjadi fundamentalis Jokowi atau capres lainnya. Ini kesadaran palsu, ilusi politik yang harus dibongkar," kata Haris Rusly Moti, Jumat (2/5).
Haris menuding aktivis yang kehilangan sikap kritis itu seperti orang kesurupan karena mengikuti aliran sesat. "Mereka seperti baru selesai dicuci otaknya oleh pimpinan aliran sesat," jelas mantan Ketum PRD tersebut.
Haris yang juga deklarator Petisi 28 itu menambahkan, aktivis pendukung Jokowi itu sudah kehilangan sikap kritis terhadap situasi politik mutakhir. "Mereka nyaris tidak memiliki sikap kritis terhadap keadaan bangsa yang sudah kacau-balau dan masih terjajah ini. Tidak ada lagi aktivis yang bersikap kritis terhadap drakula pemodal pada capres yang mereka usung atau capres lain," sesalnya.
Lebih lanjut Haris mengingatkan, tidak sepatutnya aktivis mahasiswa 1998 menyerah begitu saja pada kesadaran palsu. Sebab, aktivis 98 memiliki banyak akses informasi sehingga bisa menyaring informasi pula.
"Mereka memilik akses yang luas. Dahulu mereka membongkar kesadaran palsu Orde Baru, sekarang mereka malah kerasukan kesadaran palsu.Mereka kan punya akses pada sumber informasi, harusnya mereka terdepan mengoreksi keadaan sosial dan politik negara saat ini," imbuhnya.(fas/jpnn)