SBY Berharap Tahun Kuda Kayu Membawa Berkah
jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Perayaan Tahun Baru Imlek 2565 di Jakarta Convention Center, Jumat (7/2). Dalam perayaan itu Presiden mengungkapkan bahwa kini sudah tidak ada diskriminasi terhadap umat Khonghucu di Indonesia. Oleh karena itu harus dihormati juga hak umat Konghucu. Diskriminasi itu tak ada lagi sejak dicabutnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 tahun 1967.
"Kita tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap sesama warga negara. Berbagai hal yang membelenggu umat dan kelembagaan Khonghucu harus dikesampingkan," kata Presiden SBY dalam pidatonya.
Saat ini, kata Presiden, umat Khonghucu telah memiliki hak dan kewajiban sama dengan warga negara Indonesia lainnya di depan undang-undang dan hukum.
Ia berharap ke depan toleransi yang sama juga ditetap didapatkan umat Khonghucu meski sudah ada pergantian pemerintah di Indonesia. Presiden berpesan pada pemimpin-pemimpin bangsa yang akan datang agar menjalankan amanah memberikan hak dan kewajiban yang sama pada umat Konghucu.
“Semoga tahun yang dikenal oleh masyarakat Tionghoa sebagai tahun kuda kayu ini dapat membawa keberkahan dan keberuntungan bagi saudara-saudara semua,” sambung Presiden.
Presiden SBY hadir dalam acara ini bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono. Perayaan bertemakan 'Pemimpin Sejati Berpegang pada Cinta Kasih dan Kebenaran, Bukan pada Keuntungan'. Ini merupakan perayaan ke-15 Tahun Baru Imlek di Indonesia.
Perayaan ini dihadiri sekitar lima ribu umat Khonghucu dari berbagai daerah. Ditampilkan pula sejumlah hiburan kesenian dan atraksi Barongsai. Hadir dalam kesempatan ini ketiga menteri koordinator, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Hadir pula Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. (flo/jpnn)