SBY Diingatkan tak Intervensi Kasus Penyekapan Karyawan Dimsum
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan Partai Demokrat dan Presiden SBY agar jangan sampai mengintervensi polisi yang sedang mengusut kasus Herdy M Peter, pelaku penculikan dan penyekapan Supriyono dan Hamdan M Ali, pegawai dan manager Dimsum Festival, Kemang, Jakarta.
"IPW melihat, intervensi tersebut sangat dimungkinkan. Sebab istri Peter, Ny UP adalah tokoh Partai Demorat yang juga anggota Komisi V DPR. Selain itu, Ny UP dari Dapil Lampung II ini juga anak jenderal polisi purnawirawan. Dia sendiri mantan Ketua Putera Putri Keluarga Besar Polri. Selain itu Peter selalu menyebut-nyebut dirinya sangat dekat dengan Presiden SBY," ujar Neta S Pane, melalui rilisnya, Sabtu (22/2).
Lebih lanjut Neta mengutip pernyataan Peter terhadap Hamdan. "Tidak ada satu pun jenderal yang berani menangkap saya. SBY tinggal saya telepon dan semuanya akan beres."
Karena itu, IPW mendesak Polri segera mengenakan pasal berlapis pada Peter. Yakni mencakup, penculikan, penyanderaan, penggunaan senjata api ilegal, dan kepemilikan narkoba. Sebab, saksi-saksi mengatakan, di dalam rumah Peter terlihat begitu banyak narkoba. Jumlahnya hampir satu tas.
"Untuk itu, polisi harus segera menggeledah rumah Peter untuk mencari dan menyita narkoba milik Peter dan meneliti sisa-sisa tembakan yang dilepaskan Peter untuk meneror kedua orang yang disekapnya," kata Neta.
Kasus ini menurut Neta, harus cepat ditangani polisi untuk kemudian segera dilimpahkan ke pengadilan dan sekaligus menghindari intervensi dari Partai Demokrat maupun elit-elite lain.
"Selain itu, polisi harus menyelidiki kemungkinan Peter sebagai bandar narkoba, mengingat begitu banyaknya narkoba terlihat di dalam rumahnya. Yang disayangkan adalah sikap Ny UP sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, kenapa membiarkan keberadaan narkoba di rumahnya. Untuk itu polisi harus mengusut tuntas kasus Peter ini," imbuh Neta S Pane..(fas/jpnn)