SBY Lega Demokrat Kalah Tapi Tak Difitnah
jpnn.com - SENTUL - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku bersyukur karena saat ini tidak banyak lagi fitnah yang dilontarkan dari masyarakat terhadap pemerintah pasca-penyelenggaraan Pemilu Legislatif (Pileg) 2014. Padahal, dulu banyak pihak mencurigai atau menyalahkan pemerintah apabila ada calon yang diusung kalah dalam pileg maupun pilpres.
SBY pun heran karena justru pemerintah selalu disalahkan jika ada yang mengalami kekalahan di pemilu. "Dalam setiap pemilu, biasanya dibilang ah itu curang, bahkan sering yang dituduh curang itu presiden dan pemerintah. Hamdalah, dalam pileg lalu tuduhan presiden curang jauh menurun,” katanya saat membuka Rakornas Pemantapan Penyelenggaraan Pemilu di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6).
SBY melanjutkan, bisa jadi pihak yang curiga tak lantang lagi karena Partai Demokrat yang dipimpinnya kalah. “Alhamdulillah, mungkin karena partainya presiden kalah. Kalau menang, disebut curang. Tidak apa-apa. Itulah gunanya demokrasi," ujarnya sambil tertawa.
SVY menambahkan, seharusnya tak ada pihak yang menaruh kecurigaan terhadap pemerintah karena. Sebab, di dalam pemerintahan saat ini juga banyak kader partai politik selain PD.
Kecurangan, kata dia, akan terjadi jika satu partai politik menguasai hampir keseluruhan jabatan di pemerintahan. “Bagaimana pemerintah mau curang, atau barangkali tidak ada pemerintah yang ingin curang, apalagi yang dimaksud pemerintah pusat. Kabinet, gubernur, bupati, wali kota mewakili parpol. Hampir semua. Bagaimana mau curang. Kecuali kalau presidennya, mayoritasnya, mungkin saja dituduh curang," sambung Presiden.
Demi menepis tudingan itu, SBY mengajak para penyelenggara pemilu, penegak hukum serta pemerintah daerah dan pusat melaksanakan pemilu dengan penuh akuntabilitas dan transparansi. "Fitnah sebaiknya tidak kita lakukan. Masyarakat kita belum tentu ketahui bahwa itu fitnah, barang kali ada yang percaya seolah-olah itu faktanya. Jangan sebar fitnah dan kampanye hitam yang tidak baik," tegas Presiden. (flo/jpnn)