SBY Minta Pers Terhindar dari Kampanye Hitam
jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau insan pers untuk tidak melakukan black campaign menjelang Pemilu 2014. Menurut Presiden, kampanye hitam akan mengganggu proses pemilu.
"Seperti misalnya menyampaikan berita sesuatu yang tidak ada tetapi diada-adakan oleh pers. Kalau negative campaign, ok. Misalnya: pers punya kewajiban memberitakan seluruh informasi sesuai dengan keadaan sebenarnya. Yang baik dikatakan baik sebaliknya yang buruk dikatakan buruk," kata SBY ketika menerima pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Senin (27/1).
Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Margiono menyatakan kedatangannya untuk melaporkan kesiapan pelaksanaan Hari Pers Nasional yang rangkaiannya dimulai sejak 1 Februari hingga 10 Februari 2014.
Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2014 rencananya akan dilaksanakan di Benteng Marlborough, Provinsi Bengkulu pada 9 Februari 2014. Peringatan HPN juga bertepatan dengan 300 tahun benteng peninggalan Inggris itu berdiri. Presiden SBY dijadwalkan akan menghadiri puncak peringatan tersebut sebagaimana tahun-tahun sebelumnya.
Mendampingi Ketua Umum PWI, antara lain Anggota Dewan Pers Ninok Leksono, Ketua Dewan Penasihat PWI Tarman Azzam, anggota Dewan Kehormatan PWI Ishadi SK, Ketua Dewan kehormatan PWI Pusat Ilham Bintang, Sabam Siagian, Sekretariat Tetap Konfederasi Jurnalis ASEAN Akhmad Kusaeni, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah dan sejumlah tokoh lainnya.
Sementara Presiden Yudhoyono saat itu didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Menkominfo Tifatul Sembiring.
Margiono mengatakan, Hari Pers Nasional kali ini mencakup dua target terkait kepentingan pers, yakni PWI akan melaunching pusat pendidikan dan pelatihan wartawan se-ASEAN yang berpusat di Palembang. Selain itu, PWI juga akan melaunching berdirinya perpustakaan pers nasional yang direncanakan dibentuk di setiap daerah. (flo/jpnn)