Sebaiknya Luhut dan Amien Bertemu untuk Berdiskusi Terbuka
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan bertindak reaktif dalam merespons kritik dari mantan Ketua MPR Amien Rais yang menyebut bagi-bagi sertifikat tanah ala Presiden Joko Widodo hanya kebohongan. Menurut Hendri, sebenarnya persoalan itu akibat masalah komunikasi.
"Ini kan sebetulnya hanya masalah komunikasi saja. Pemerintah kadang suka bereaksi berlebihan terhadap komunikasi yang dilakukan oleh rakyatnya," ucap analis komunikasi politik Hendri Satrio saat dikonfirmasi jpnn.com, Selasa (20/3).
Pengajar di Universitas Paramadina itu menambahkan, Amien Rais memang seorang tokoh senior yang terkenal vokal dan sering kali memberikan kritik terhadap pemerintah. Kevokalan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu bukan hanya pada era pemerintahan Joko Widodo, tapi juga terhadap presiden-presiden sebelumnya.
"Jadi ini sebetulnya hanya masalah komunikasi, sosok Luhut dan Amien Rais bisa bertemu untuk berdiskusi dan berkomunikasi. Nah, karena Pak Luhut sudah membuka front lebih jauh, ini seolah-olah dicitrakan sangat reaktif terhadap kritikan," sebut Hendri.
Hendri pun berharap agar kedua tokoh nasional tersebut bisa bertemu dan berdiskusi dengan kepala dingin. Dengan demikian, publik bisa mendengarkan argumentasi masing-masing.
"Didengarkan, kemudian kalau bagus ya dijadikan masukan dan dilaksanakan. Kalau tidak benar ya Amien Raisnya dikasih tahu tidak benar. Tapi kalau marah-marah di publik kan jadi ke mana-mana nanti isunya," pungkas Hendri.
Sebelumnya Amien dalam sebuah diskusi di Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/3) menuding bagi-bagi sertifikat tanah yang gencar dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi hanya pengibulan. Sebab, pemerintah membiarkan 74 persen wilayah Indonesia dimiliki kelompok tertentu.
Luhut lantas merespons pernyataan Amien. Saat menghadiri acara di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Senin (19/3). Luhut tidak hanya mempertanyakan dasar Amien melontarkan tudingan, tapi juga mengancam akan membeber dosa-dosa masa lalu mantan ketua MPR RI itu.(fat/jpnn)