Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sedihnya, Dua Nenek Buta dan Pikun Ditelantarkan

Sabtu, 30 April 2016 – 06:45 WIB
Sedihnya, Dua Nenek Buta dan Pikun Ditelantarkan - JPNN.COM
Nenek Kaminem yang buta dan sebatang kara. Foto: pojokpitu

jpnn.com - NGAWI--Dua nenek lansia, tinggal bersama di sebuah gubuk reyot Desa Selopuro Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi, Jatim. Keduanya adalah Sumariyem, 70 dan Kaminem, 60. Di rumah reyot itu bahkan tidak ada fasilitas listrik.

Kedua lansia itu tinggal berdua karena ditinggalka keluarga. Kaminem adalah seorang nenek buta yang rela berbagi tempat tinggal dengan Sumariyem, yang mengalami pikun sejak lama.

Kaminem, awalnya hidup sebatang kara, di rumahnya.  Sejak beberapa tahun terakhir, Sumariyem, ikut tinggal dalam rumah, karena diterlantarkan keluarganya. Meski satu atap, mereka hidup mengurusi kebutuhan masing-masing. Kaminem tinggal di bagian depan, sedangkan Sumariyem tinggal di ruangan bagian belakang.

Menderita kebutaan, Kaminem hidup secara mandiri dalam kesehariannya. Mulai memasak, hingga membersihkan rumah. Ibu empat anak tersebut, hidup miskin sejak Dasiran , suaminya menikah lagi. Sejarah penderitaan hidupnya bertambah lengkap, karena satu anaknya meninggal dunia dan satu lagi hilang tanpa jejak.

Saat usianya memasuki senja, kedua anaknya yang telah dewasa, juga jarang mengunjunginya, karena telah sibuk dengan keluarganya. Cobaan lebih hebat melengkapi deritanya, saat kedua matanya mengalami kebutaan.

Nenek yang biasanya bekerja sebagai buruh tani tersebut, kini tak mampu bekerja lagi. Hidupnya, bergantung belas kasihan tetangga, serta bantuan beras miskin dari pemerintah. Selain itu, juga dari menjual hasil kebunnya.

Sementara Sumariyem, nasibnya juga tak lebih baik. Nenek yang tak pernah menikah ini tinggal di bagian belakang rumah Kaminem, tanpa memiliki tempat tidur layak. Meskipun pikun, Sumariyem bertahan hidup dengan mencari daun jati dan dijual ke pasar .

Warga sekitar hanya bisa membantu kedua nenek tersebut semampunya, karena mayoritas juga hidup di bawah garis kemiskinan. Selain beras miskin, kedua manula tersebut tak pernah dapat bantuan dari pemerintah. (pul/flo/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close