Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Segala Upaya Dilakukan tapi Hotspot Masih Meningkat, Asap pun Makin Pekat

Jumat, 11 September 2015 – 14:15 WIB
Segala Upaya Dilakukan tapi Hotspot Masih Meningkat, Asap pun Makin Pekat - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Operasi Darurat Asap belum juga mampu mengurangi hotspot (titik api) di Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan pantauan Satelit Terra dan Aqua, Jumat (11/9) pukul 05.00, terdapat 1.887 hotspot yang terbagi sebanyak 575 di Sumatera dan 1.312 di Kalimantan.

Hotspot di Sumatera masih terkonsentrasi di Sumatera Selatan 449, Jambi 93, Bangka Belitung 49, dan Riau 11. Sedangkan di Kalimantan ada 1.312 hotspot yaitu di Kalimantan Barat 508, Kalimantan Selatan 127, Kalimantan Tengah 579, Kalimantan Timur 95 dan Kalimantan Utara 4.

"Diperkirakan hingga 14 September 2015 potensi kebakaran masih tinggi karena cuaca makin kering," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (11/9).

"Meskipun operasi darurat asap telah ditingkatkan, namun titik panas (hotspot) di Sumatera dan Kalimantan tetap meningkat," timpal Sutopo.

Asap masih mengepung Sumsel, Jambi, Riau, sebagian Lampung, dan hampir seluruh wilayah Kalimantan kecuali Kaltara. Jarak pandang pada pagi ini di Pekanbaru 500 meter, Rengat dan Pelalawan 200 m, Jambi 500 m, Muaro Jambi 400 m, Kalteng 150-700 m, Kalsel 500 m. Kualitas udara sebagian besar berada pada level tidak sehat hingga berbahaya.

Data sementara penderita ISPA di Riau 14.566 jiwa, Sumsel 22.855 jiwa, dan Kalsel 40.000 jiwa. Berdasarkan Badan Nasional Lingkungan Hidup Singapura, kualitas udara terus memburuk yaitu 144-167 PSI atau tergolong tidak sehat (unhealthy). Udara dinyatakan tidak sehat jika PSI antara 1001-200. Upaya pemadaman api masih terus dilakukan, baik dari udara, darat, penegakan hukum, sosialisasi dan pelayanan kesehatan. 

Kepala BNPB, Willem Rampangilei, memimpin rapat koordinasi di Posko Satgas Siaga Bencana Asap Akibat Karhutla di Palembang, Jumat (11/9) mengatakan bahwa tugas pokok dalam rencana operasi perlu serentak dalam pemadaman, pengerahan sumberdaya, mencegah terjadinya kebakaran baru, intensifkan sosialisasi, penegakan hukum.

"BNPB akan menambah 1 helikopter MI-171 dari Papua ke Palembang. BNPB akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait perijinan penerbangan. 1.050 personil TNI yang diperbantukan Satgasops BNPB ditempatkan di Musi Banyuasin, OKI, dan Banyuasin," pungkasnya. (boy/jpnn)

JAKARTA - Operasi Darurat Asap belum juga mampu mengurangi hotspot (titik api) di Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan pantauan Satelit Terra

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News