Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sektor Properti Masih Menarik

Jumat, 16 Agustus 2013 – 06:39 WIB
Sektor Properti Masih Menarik - JPNN.COM

jpnn.com - JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang stagnan di level 6,5 persen direspons dengan aksi jual investor, khususnya pemodal lokal. Performa bursa AS juga cukup memengaruhi pergerakan bursa tanah air. Belum lagi, adanya pelemahan rupiah ke posisi 10.318 atau terendah dalam empat tahun terakhir, menambah sentimen negatif.

Tak pelak, indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali terkoreksi setelah rally kenaikan beberapa hari terakhir. Pada perdagangan kemarin (15/8), IHSG melemah tipis 14,60 poin (0,31 persen) ke level 4.685,13. Diikuti oleh penurunan jajaran 45 saham terlikuid (LQ45) sebanyak 4,96 poin (0,63 persen) ke posisi 781,33.

"Penurunan indeks Dow Jones serta adanya pelemahan rupiah menyebabkan aksi jual. Kondisi itu membuat IHSG gagal menjebol resistance 4.735," terang Senior Research HD Capital Yuganur Wijanarko.

Aksi jual pada perdagangan kemarin paling banyak justru melingkupi investor lokal. Total jual bersih (net sell) pemodal domestik tersebut mencapai Rp 235 miliar. Sebaliknya, investor asing malahan masih mengakumulasi saham-saham, dan mencatat beli bersih (net buy) sebesar Rp 2,74 triliun.

Menurut Yuganur, saat ini bursa masih dalam kondisi rawan koreksi. "Bila IHSG belum bisa menguat di atas 4.700, ada besar potensi terjadi koreksi ke level 4.636 dan 4.581," jelasnya.

Equity Analyst PT Sinarmas Sekuritas Christandi Rheza Mihardja mengatakan bahwa IHSG masih cenderung bergerak mixed. "Secara teknikal, gerak IHSG akan berada di kisaran support 4.620 dan resistance 4.740," paparnya.

Menurutnya, kebijakan BI rate yang tetap berada di level 6,5 persen dan Fasbi rate di level 4,75 persen, bakal membuka sentimen positif pada gerak IHSG. Saham-saham yang diuntungkan dari kebijakan ini antara lain berasal dari sektor properti."Beberapa rekomendasi CTRP, LPCK, ISSP, dan PGAS," jelasnya. (gal)

JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang stagnan di level 6,5 persen direspons dengan aksi jual investor, khususnya pemodal lokal. Performa

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News