Semangat Revitalisasi Dorong Optimalisasi Produktivitas Gula
jpnn.com, KARANGANYAR - Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo mendorong semangat revitalisasi guna teroptimalisasinya produktivitas gula di pabrik gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
"Saya sangat mendorong adanya revitalisasi pabrik. Karena untuk apa kita bikin pabrik baru jika pabrik yang ada bisa dioptimalkan. Dibandingkan membangun pabrik baru yang investasinya membutuhkan dana yang cukup besar dan memakan waktu pembangunan yang lama, lebih baik direvitalisasi", ungkapnya usai memimpin kunjungan spesifik Komisi IV DPR ke pabrik gula Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (8/6).
Politikus Gerindra itu menjelaskan, terkait dengan rendemen tebu yang tidak optimal dan dikatikan dengan isu bahwa tanaman yang tidak bagus, sebaiknya juga dilihat dari kualitas mesin saat memerasnya.
"Lebih baik jangan termakan isu bahwa pabrik dinilai tidak produktif karena hasil rendemennya yang kurang bagus. Perlu juga dilihat dari kualitas memeras mesinnya, jika kualitasnya sudah tidak bagus maka harus diperbaiki. Tentunya kita tidak ingin berlama-lama membiarkan sesuatu yang sudah jelas merugi," jelasnya.
Senada dengan Edhy, anggota Komisi IV DPR Ibnu Multazam mengaku setuju jika dilakukan revitalisasi pabrik guna memperoleh hasil rendemen tebu yang optimal. “Untuk menghasilkan rendemen tebu yang bagus tentunya harus ada sinergitas antara tanaman tebu dan mesinnya. Jika mesin yang digunakan bagus maka hasil rendemen tebu juga akan bagus. Jadi ini harus bersama-sama diperhatikan baik on farm maupun off farmnya,” ungkap politisi F-PKB itu.
Dia juga mendorong Kementerian Pertanian terkait penanganan bibit yang dilakukan oleh badan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) agar diambil alih oleh Dirjen Perkebunan. Selama ini badan tersebut sudah tidak memproduksi kualitas bibit yang baru.
“Sejak awal mungkin pembenihan yang dilakukan oleh P3GI itu sebaiknya diambil alih oleh Dirjen Perkebunan. Badan tersebut sudah tidak berfungsi sama sekali dalam memproduksi bibit, sehingga tebu yang ditanam itu bukan merupakan kualitas baru. Research and developmentnya (R&D) juga sudah tidak berjalan dalam melakukan research tanaman tebu kualitas baru. Nah ini banyak yang tidak efisien di dalam hal pergulaan kita ini. Maka dari itu saya kira Komisi IV akan mendorong dari sisi pembibitan terlebih dahulu, agar P3GI diambil alih ke Dirjen Perkebunan, lalu di on farm tebu bisa bongkar ratoon baru selanjutnya pabrik bisa segera untuk direvitalisasi,” imbuhnya. (adv/jpnn)