Semangati Kader PDIP dengan Kisah Laskar Pelangi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan, Puan Maharani menggunakan kisah Laskar Pelangi untuk menyemangati simpatisan dan kader partai berlambang kepala banteng itu dalam kampanye di Pangkalpinang, Bangka Belitung, Minggu (30/3). Menurutnya, film Laskar Pelangi adalah bukti bahwa potensi lokal bisa diangkat ke tingkat nasional dan bahkan hingga mancanegara.

Kisah 'Laskar Pelangi' memang sengaja diangkat Puan dalam kampanye PDIP di Pangkalpinang yang digelar di Lapangan Pintu Air itu. Seperti diketahui, Belitung merupakan asal kisah Laskar Pelangu muncul sekaligus menjadi lokasi pembuatan filmnya.  “Itu seharusnya bisa menginspirasi seluruh pihak bahwa perfilman nasional bisa mengangkat nama dan potensi pariwisata daerah," ujarnya.

Puan secara khusus menyebut Bangka punya tempat di hatinya. Terlebih, kakek Puan yang juga Proklamator RI, Bung Karno memang pernah menjalani masa pembuangan di Bangka. “Jadi wilayah ini punya akar historis bagi keluarga besar PDIP,” ucapnya.

Sementara terkait upaya memenangkan PDIP di oemilu legislatif nanri, Puan mengingatkan kader-kader partainya untuk mewaspadai potensi kecurangan untuk menggerus dukungan partai pimpinan Megawati Soekarnpoutri itu.  "Seluruh warga PDIP di Bangka Belitung untuk waspada karena masih ada pihak-pihak yang berusaha untuk mencurangi PDIP yang saat ini sudah di ambang kemenangan," ajaknya.

Sejumlah petinggi PDIP ikut mendampingi Puan dalam kampanye di Pangkalpinang. Di antaranya adalah Ketua PDI Perjuangan Bambang Wuryanto, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga dan anggota Fraksi PDIP DPR, Rudianto Tjen. Seperti dikutip dari siaran pers Humas PDIP, kehadiran Puan di Bandara Depati Amir mendapat sambutan meriah dari kader banteng di Babel. Gubernur Babel, Rustam Effendi ikut dalam barisan penyambut kunjungan Puan.

Sebelum berkampanye, Puan sempat menyempatkan diri blusukan ke Pasar Induk Pangkalpinang. Putri Megawati Soekarnoputri itu menyapa beberapa pedagang buah di pasar sekaligus membeli beberapa kilo sawo.  "Meski hanya dialog singkat, bagi saya blusukan ini bermanfaat. Saya bisa mendengarkan secara langsung apa yang menjadi harapan dan keluhan masyarakat," ujarnya.(jpnn)