Semoga Jokowi dan Prabowo Tak Cuma Retorika soal Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Aktivis kebangsaan yang juga Pendiri Rumah Milenial, Sahat Martin Philip Sinurat berharap dua pasangan calon yang tampil dalam debat capres Kamis (17/1) malam ini menunjukkan sikap yang tegas terhadap tindakan radikal dan terorisme yang marak terjadi.
Sahat mengatakan, malam ini para calon presiden dan wakil presiden menjadi sorotan seluruh masyarakat Inddnesia. Dalam debat nanti, akan terlihat bagaimana sikap para calon terhadap persoalan kebangsaan.
"Isu radikalisme dan terorisme marak terjadi. Penyerangan terhadap pemuka agama, penutupan rumah ibadah, banyaknya ujaran kebencian terkait SARA, hingga intimidasi dan persekusi kepada orang-orang yang berbeda paham, agama, ataupun etnis. Para calon harus bisa menjelaskan strategi memberatas persoalan ini," kata Sahat.
"Jangan hanya sebatas retorika semata. Para calon juga harus membela hak memeluk agama dan hak beribadah setiap warga negara," imbuhnya.
Sahat mengatakan, semakin meningkatnya radikalisme dan terorisme di tengah masyarakat, bisa dilihat dari banyaknya ormas-ormas intoleran yang beraksi menutup ibadah sesama warga negara.
"Yang masih hangat adalah pembubaran ibadah KKR Natal di Bandung, penyegelan tiga Gereja di Jambi, dan penutupan ibadah di Medan beberapa hari lalu. Masih jelas juga teringat peristiwa bom Gereja di Samarinda di mana merenggut nyawa seorang anak kecil," ujar Sahat.
"Persoalan-persoalan ini meresahkan masyarakat. Para calon diharapkan dapat memberikan pesan yang menyejukkan serta sikap yang jelas," lanjut mantan Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) itu.
Sahat juga berharap generasi milenial mendapatkan pendidikan politik yang baik dari para calon. "Pemilu ada keceriaan dan kegembiraan. Bukan justru memecah belah keutuhan dan mengganggu keberagaman kita," pungkasnya. (muhammad ridwan/jpc/jpnn)