Sempat Mencekam, 2 Kelompok Pemuda Perang Batu
jpnn.com - MEDAN - Pasar Gambir Tembung di Deli Serdang, Sumatera Utara mendadak mencekam. Dua kelompok pemuda saling lempar batu dan membawa senjata tajam, Selasa (27/1) malam.
Menurut warga, bentrokan itu dipicu terkait rebutan lahan pengutipan uang keamanan.
Untung saja informasi bentrokan dua kelompok pemuda tersebut, cepat direspons puluhan personel Polsek Percut Seituan. Para pemuda yang saling lempar batu dekat Pajak Gambir pun terhenti. Dari lokasi, petugas pun mengamankan salah seorang pemuda bernama Daniel Togatorop (26), karena membawa senjata tajam jenis parang.
"Aku lihat kedua kubu saling lempar batu, bahkan sudah angkat parang dan tombak. Tapi ketika polisi datang, mereka berlarian semua,” ujar seorang warga bermarga Barus, seperti dilansir Pos Metro Medan (Grup JPNN), Kamis (29/1).
Menurut salah seorang pedagang, pertikaian kedua kubu pemuda tersebut dipicu rebutan lahan pengutipan uang keamanan. “Tiap hari kami dikutip Rp 3000. Kami tidak keberatan ada pengutipan, tapi kalau bentrok begini, pembeli pun takut datang ke sini,” ujar salah seorang pedagang yang tak mau namanya disebutkan.
Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan AKP Bambantg Gunanti mengaku riak-riak keributan rebutan uang kutipan keamanan seminggu belakangan telah terjadi, namun belum sampai menimbulkan bentrokan. Menurut Bambamg, pengutipan uang keamanan dilakukan pihak pemuda setempat.
Namun seminggu belakangan ada pihak kubu pemuda lain yang mengaku berhak atas kutipan uang keamanan, hingga kedua kelompok pemuda terlibat pertikaian dan saling lempar batu.
Hingga Rabu (28/1) siang, petugas Polsek Percut Seituan menyiser sejumlah warung, untuk mengamankan para pemuda yang terlibat dalang terjadinya bentrokan.
Di lain tempat, Daniel yang diperiksa atas kasus kepemilan sajam mengaku, kalau dirinya hanya ikut-ikutan saja. “Aku tadi diundang teman lewat telepon. Ketika sampai langsung dikasih senjata,” ujar warga Jl. Rawa Cangkuk 3, Kel. Tegal Sari Mandala, Kec. Medan Denai. (mri/han)