Semua Anggota DPR dari NTB Tidak Punya Taring, Cuma Sibuk Pencitraan
jpnn.com, MATARAM - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut seluruh anggota DPR RI dapil Pulau Lombok dan Sumbawa, NTB tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
Fahri Hamzah menilai bahwa para wakil rakyat NTB itu hanya sibuk sebagi penyalur bantan sosial (Bansos) yang dijadikan ajang pencitraan saja.
"Rupanya mereka (DPR RI, red) jadi penyalur bansos. Itu bukan tugas anggota dewan," kata Fahri seusai menggelar bincang hangat dengan awak media di Mataram, pada Sabtu (18/3).
Menurut Fahri, wakil rakyat itu fungsinya adalah melakukan pengawasan terhadap kinerja eksekutif.
Dengan tugas tersebut, kata Fahri, anggota dewan diberikan perlindungan dan hak imunitas oleh negara untuk melakukan tugas pengawasan.
"Pekerjaan anggota dewan itu tinggi dia diberikan gaji, diberikan protokoler untuk sejajar dengan pemerintah agar bisa mengawasi pemerintah," tegas Fahri.
Fahri menyebutkan bahwa, yang ia lihat sejauh ini jika 10 anggota DPR RI dapil NTB hanya makan gaji buta.
Dirinya tidak pernah melihat ada anggota DPR RI dapil NTB yang getol dan garang untuk menyampaikan aspirasi masyarakat NTB di senayan.
"Lah rakyat disuruh ikut ngawasin. Enak aja. Dia makan gaji buta itu gak benar," ucap Fahri.
Selain itu, ia juga menyorot banyaknya anggota dewan yang suka mempamerkan kekayaannya.
Sedangkan, lanjut Fahri, fungsi sebagai pemegang amanah pembawa aspirasi rakyat tidak dijalankan.
"Bagaimana bisa pejabat yang gaya hidupnya aneh-aneh. Punya mobil segala macam. Dan dipamerkan lagi," kata Fahri.
Menurut Fahri, wakil rakyat itu fungsinya mengawasi kinerja eksekutif. Dengan begitu, rakyat setelah keluar dari bilik suara seharusnya tinggal tidur saja.
"Kalau di Negara demokrasi maju itu rakyat habis nyoblos tidur karena ada penjaga. Lah itu yang kita pilih untuk mengawasi," ungkap Fahri.
Anggota dewan itu bukan tidur di senayan, bukan makan gaji buta. Bagi Fahri, mereka ditugaskan untuk berbicara di rapat-rapat dewan.
"Ini gak kita disuruh berantem dianya tidur-tidur. Kan gak enak itu ya," sentil Fahri.
Ditegaskan bahwa, anggota dewan tugasnya bukan hanya membagikan bansos saja.
Kebiasaan itu, menurut Fahri seolah-olah sedang mengambil peran orang lain untuk mencapai nafsu politiknya.
"Emang dia jadi tukang penyalur bansos pemerintah. Kalau jadi penyalur bansos ngapain kita pilih dia jadi anggota dewan," pungkas Fahri.
Kendati demikian, ia menawarkan kepada masyarakat untuk memilih Caleg dari Partai Gelora.
Ia menjamin kalau kader Partai Gelora akan mampu menjadi anggota dewan yang galak dalam melakukan pengawasan terhadap pemerintah.(mcr38/jpnn)