Senang Berkomunikasi, Orang Indonesia Belum Kreatif Menciptakan Teknologi
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Rony Mamur Bishry mengatakan, orang Indonesia sangat kreatif dalam menggunakan teknologi, namun tidak kreatif dalam hal menciptakan teknologi itu sendiri.
“Orang Indonesia kreatif bukan membuat teknologinya, tapi menggunakannya,” kata Rony saat diskusi “Telekomunikasi, Medsos dan Kita” di Jakarta, Sabtu (26/11).
Rony mencontohkan, aplikasi-aplikasi yang ada di media sosial sekarang ini kebanyakan diciptakan oleh negara luar. Namun, pengguna aktif di Indonesia sangat banyak atau menembus angka 100 juta orang. Menurut dia, pengguna Facebook di Indonesia mencapai 70 juta, sedangkan Twitter 25 juta jiwa. Instagram yang baru saja, penggunanya di Indonesia sudah menembus angka 20 juta. “Di samping kreatif, kita senang berkomunikasi,” katanya.
Memang, lanjut dia, berkomunikasi sudah menjadi budayanya Indonesia. Selain itu, orang Indonesia juga senang melakukan sesuatu dengan bersama-sama. Dengan kehadiran medsos, memberikan ruang untuk berkomunikasi secara bersama-sama lebih luas dan cepat. “Semua bisa menggunakan medsos dengan cepat,” katanya.
Menurut dia, kebanyakan tipe orang Indonesia tidak enak ketika harus menyampaikan langsung sesuatu yang dirasakan. Tapi, ketika menggunakan media sosial, mereka bebas menyampaikan apa yang disenangi dan dirasakan.
Rony mengatakan, salah satu konsultan asing pernah melakukan survei yang hasilnya bahwa di Amerika Serikat orang menghabiskan waktu 1,5 jam per hari menggunakan telepon seluler. “Sedangkan di Indonesia 3,5 jam per hari. Itulah mengapa sesuatu (topik) menjadi viral sangat cepat sekali,” tambahnya.
Praktisi telekomunikasi dari Mastel Indonesia Teguh Supriyatna mengatakan medsos tumbuh dan berkembang di Indonesia karena perkembangan infrastruktur yang menunjang.
“Medsos tidak akan bisa digunakan kalau infrastrukturnya tidak ada. Seperti device atau perangkat, jaringan dan medsos sebagai aplikasi. Tiga hal ini dimungkinan dan memungkinkan orang untuk bisa memposting dan sebagainya,” kata Teguh di diskusi itu. (boy/jpnn)