Senyawa Delima dapat Mengobati Alzheimer dan Parkinson
jpnn.com - AHLI pengobatan di Yunani pada zaman dahulu menggunakan biji delima sebagai alat kontrasepsi. Sementara dalam pengobatan tradisional India yang dikenal dengan nama Ayurveda, delima disebut sebagai zat yang memberi efek mendinginkan, khususnya pada saraf dan darah. Kini, berbagai penelitian dan karya ilmiah mengenai delima telah banyak diterbitkan, khususnya dalam bidang medis.
Salah satunya, para peneliti di Inggris telah menemukan bahwa senyawa dalam buah delima dipercaya dapat membantu memperlambat perkembangan Alzheimer dan penyakit Parkinson.
Senyawa punicalagin yang merupakan polyphenol dipercaya dapat memperlambat timbulnya gejala dan penyakit Alzheimer dan dapat mengurangi peradangan yang menyertai penyakit seperti rheumatoid arthritis dan penyakit Parkinson. Penyakit Alzheimer menjangkiti lebih dari 5 juta orang Amerika. Secara global, setidaknya ada 44,4 juta penderita demensia.
Meskipun tidak ada obat untuk Alzheimer, punicalagin dipercaya dapat mencegah dan memperlambat perkembanga penyakit ini dengan cara menghambat peradangan pada sel-sel otak khusus yang dikenal sebagai micrologia, peradangan ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak lebih lanjut yang tentunya semakin memburuk gejala penderita Alzheimer.
Saat ini pemimpin peneliti Dr. Olumayokun Olajide berusaha menentukan jumlah yang dibutuhkan agar delima menjadi efektif.
"Kita tahu bahwa asupan rutin dan konsumsi delima secara teratur memiliki banyak manfaat kesehatan yang terkait dengan demensia," kata Dr. Olajide, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin (1/9).
Olajide merekomendasikan produk jus yang mengandung 100 persen sari delima, yang berarti bahwa jus ini mengandung sekitar 3,4 punicalagin, senyawa yang memperlambat perkembangan demensia.
"Sebagian besar senyawa antioksidan biasanya ditemukan dalam kulit luar dari buah delima bukan bagian lunak atau bagian dalamnya," pungkas Olajide.(fny/jpnn)