Seperti Ini Reaksi Tersangka Pemerkosa saat Jasad Yuyun Ditemukan
jpnn.com - REJANG LEBONG - Alfiansyah, salah seorang tersangka pemerkosa dan pembunuh Yuyun, juga memilih berhenti bersekolah dari SMK Padang Ujung Tanduk pada Februari lalu karena tekanan ekonomi keluarga.
Pemuda 17 tahun itu lebih memilih meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai sopir angkutan desa. Dia baru belajar mengemudi dengan mobil pikap tua milik keluarga itu.
”Dia belajarnya belum sampai bawa penumpang. Baru berani mengangkut durian dari rumah ke pasar,” ujar Adida, ibunda Alfiansyah kepada Ilham Wancoko dari Jawa Pos.
Keluarga itu setiap hari mengandalkan angkutan desa untuk mendapatkan uang. Sehari, paling banyak hanya Rp 50 ribu yang dikantongi. ”Karena itu, saya juga berjualan sembako di rumah,” jelasnya.
Penangkapan terhadap Alfiansyah pun benar-benar pukulan berat bagi keluarga tersebut. Sebab, Alfiansyah tidak menunjukkan gelagat yang berbeda saat Yuyun ditemukan meninggal. ”Sikapnya biasa saja,” ujarnya.
Kalau menjadi pelakunya, lanjut Adida, dia pasti ketakutan saat jenazah gadis 14 tahun itu ditemukan. Apalagi setelah polisi turun tangan. ”Nah, saat itu dia tidak kelihatan terpengaruh penemuan mayat. Seperti biasanya saja,” paparnya.
Tentu bersikap tenang itu bukan jaminan bahwa Alfiansyah tidak bersalah. Begitu juga alibi Zakaria bahwa Zainal seharian di rumah saat Yuyun hilang juga tidak berarti bahwa anaknya tak terlibat. Apalagi, tak ada orang lain yang mendukung pernyataannya.
Tapi, di sisi lain, asas praduga tak bersalah harus tetap dijunjung seberapa pun marahnya semua orang gara-gara kekejian yang dialami Yuyun. Keadilan untuk remaja nahas itu hanya bisa tercapai jika pelaku sesungguhnya terungkap dan dihukum seberat-beratnya. (*/c11/ttg)