Sepertinya Ada Hal Tak Logis dari SBY soal AHY
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin melihat hal janggal yang dipertontonkan Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sebab, SBY terlihat adem-adem saja soal AHY meski kader-kader PD justru getol menyuarakan mantan tentara dengan pangkat terakhir mayor itu menjadi calon presiden (capres) ataupun calon wakil presiden (cawapres).
Said mengatakan, baliho AHY saat ini terpasang di banyak kota. Selain itu, para elite PD juga tak henti bersuara tentang peluang AHY menjadi capres atau cawapres, seiring maraknya deklarasi dukungan untuk putra sulung SBY itu.
"Bahkan, beberapa hari lalu dibuat (deklarasi mendukung AHY) di Gedung Joang 45 dan besok (Jumat) saya dengar juga akan digelar hal yang sama di Djakarta Theater. Dari semua fakta-fakta itu kan sebetulnya tidak bisa lagi dibantah bahwa Demokrat sungguh-sungguh memperjuangkan AHY sebagai capres atau cawapres," ujar Said di Jakarta, Kamis (2/8).
Direktur Sinergi Masyarakat Untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) itu memuji sikap gigih PD, PKB ataupun PKS yang getol menyuarakan kader masing-masing sebagai capres ataupun cawapres. Hanya saja, Said justru melihat SBY tak proaktif.
"Cuma permasalahannya saat sejumlah elemen PD gencar mempromosikan AHY agar bisa diterima sebagai cawapres Joko Widodo atau Prabowo Subianto, SBY justru mengelak disebut menjadi bagian dari upaya itu," katanya.
Said menambahkan, SBY setiap menyampaikan keterangan setelah melakukan komunikasi politik dengan Jokowi, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Prabowo ataupun PKS justru mengaku tak pernah menyodorkan nama AHY. Bagi Said, gaya SBY itu tak logis.
"Apa yang dikatakan oleh SBY menurut saya mengganggu akal sehat dan tidak logis. Sebab, agenda untuk mengusung AHY sebagai cawapres tentu tidak bisa dilakukan secara pasif, melainkan harus dibarengi proses komunikasi yang intens dengan pihak capres dan parpol lain. Tapi kesan yang muncul saat ini, anak buah begitu aktif, si bos seolah pasif," pungkas Said.(gir/jpnn)