Sepertinya Ini Misi Khusus Moeldoko dan Agum dari Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya tugas khusus untuk dua mantan petinggi TNI, Moeldoko dan Agum Gumelar yang kini masuk lingkar istana. Tugas khusus terkait dengan persiapan Jokowi menghadapi Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
Dengan masuknya Moeldoko dan Agum, saat ini setidaknya ada empat jenderal purnawirawan yang berada di lingkaran dekat Jokowi. Dua nama lainnya adalah AM Hendropriyono dan Luhut B Pandjaitan.
"Saya yakin, langkah presiden menggandeng Luhut, Hendropriyono, Moeldoko dan Agung Gumelar punya insentif elektoral. Paling tidak untuk mengunci dan membatasi ruang gerak, atau semacam mengantisipasi jika lawan politik mengusung dari tokoh militer," ujar Pangi kepada JPNN, Minggu (21/1).
Direktur Eksekutif Voxpol Centre ini lantas menyebut nama mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang kemungkinan akan maju sebagai calon presiden ataupun calon wakil presiden. Sebab, selama ini Gatot terlihat bermanuver untuk mendongkrak namanya di publik.
"Jenderal Gatot saya kira punya ambisi ke sana, beliau sudah mempertaruhkan jabatan yang seharusnya baru pensiun Maret mendatang, tapi sudah diberhentikan sejak Desember lalu dari jabatan panglima," sebut Pangi.
Karena itu Ipang -sapaan akrab Pangi- menduga keputusan Jokowi memberhentikan Gatot sebelum masa pensiun merupakan cara untuk mengunci jenderal aktif kelahiran 13 Maret 1960 agar langkah politiknya meredup. Selanjutnya, sambung Pangi, Presiden Jokowi menggunakan pengaruh senior-senior di TNI untuk memperkuat posisinya di Pilpres 2019.
"Saya menduga jenderal militer purnawirawan yang diangkat presiden ke lingkarannya, punya misi untuk memecah suara Gatot, sehingga terjadi pembelahan di internal militer. Ujungnya kan dukungan bagi Gatot dari internal militer bisa enggak solid," pungkas Pangi.(gir/jpnn)