Sering Jadi Korban, Begini Cara Young Lex Hadapi Bullying
jpnn.com - Young Lex mengaku kerap jadi sasaran bullying di media sosial. Banyak komentar-komentar dengan nada negatif yang disampaikan para haters atau netizen hingga saat ini.
"Gue udah jadi korban bully sejak umur 19 tahun. Sampai sekarang umur 26 tahun masih banyak yang bully, apalagi di sosmed," kata Young Lex di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (2/7)
Meski telah bertahun-tahun menjadi sasaran bully, pria bernama asli Samuel Alexander Pieter itu mengaku tidak terlalu ambil pusing.
Dia memilih tidak memikirkan apapun yang disampaikan haters. Pada akhirnya, cacian yang kerap diterimanya dijadikan motivasi untuk terus bangkit dan berkarya.
"Gue engga mikirin bully-an itu, bully-an selalu gue jadiin bahan bakar buat terus berkarya. Percuma (meladeni pelaku bully), jadi solusinya mulai sebarin spirit love, daripada hate," ungkapnya.
Pengalaman menjadi korban bully ini kini menjadi inspirasi Young Lex membuat lagu berjudul Jangan Dianggap Remeh. Single ini merupakan soundtrack untuk film terbaru berjudul AIB #Cyberbully.
Sama seperti pesan dalam film, lagu hip hop itu menceritakan tentang bahaya bullying. Namun pada bagian lirik Young Lex mencoba menyemangati para korban bullying agar tetap bangkit.
"Mau cegah orang-orang yang di-bully, supaya ngga nyerah, ngajak mereka bangkit. Orang yang di-bully ini punya potensi jadi orang besar. Kita ngga bakal tahu, orang yang di-bully nanti bisa punya jabatan tinggi, mengalahkan yang mem-bully," tutupnya. (mg3/jpnn)