Sesjen MPR: Pancasila Sebagai Perekat Bangsa Indonesia
jpnn.com, SALATIGA - Sesjen MPR RI Dr. Ma'ruf Cahyono, SH, MH, mengingatkan untuk mengelola keberagaman, seperti yang dimiliki bangsa Indonesia tidaklah gampang. Harus ada komunikasi yang baik, dan terus menerus agar terbangun rasa saling menerima dan menghargai antara satu dengan yang lain.
“Di bidang agama saja misalnya, kita memiliki kemajemukan, dan itu harus dikelola dengan baik. Agar kerukunan, saling hormat menghormati dan persatuan selalu terjaga dengan baik,” kata Ma'ruf saat menjadi pembicara kunci pada Seminar Nasional dan Konvensi Nasional Komunikasi Islam dan Ketahanan Nasional Dalam Perspektif Komunikasi, Ke-Indonesiaan dan KeIslaman, yang berlangung di Gedung Hasyim Asy’ari, Fakultas Dakwah, IAIN Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (9/8). Ma'ruf Cahyono menjadi Keynote Speech pada acara tersebut menggantikan Ketua MPR, yang berhalangan hadir.
Menurut Ma’ruf, kemajemukan di Indonesia bukan soal keyakinan saja. Masih ada banyak keragaman di Indonesia yang bisa dilihat seperti perbedaan warna kulit, bentuk rambut, bahasa, kebudayaan dan kebiasaan hidup sehari-hari.
Dua orang narasumber ikut memberikan pemikirannya menyangkut persoalan komunikasi Islam dan ketahanan nasional. Keduanya adalah Prof. Dr. Henri Subiakto SH, M. SI. Dia adalah staf ahli menteri Kominfo bidang hukum. Serta Gun Gun Heryanto, pengamat politik dari UIN Jakarta. Ikut hadir dalam acara tersebut, Dekan IAIN Salatiga Dr. Mufti Ali, SH, M. Hum.
Di negara yang majemuk seperti Indonesia, komunikasi kata Ma'ruf menjadi sesuatu yang sangat penting. Karena itu kita harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Juga menyampaikan pesan-pesan yang sehat, bisa berkontribusi dalam pembangunan. Karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk memiliki cara pandang yang sama dalam melihat berbagai persoalan yang ada.
“Beruntung, bangsa Indonesia memiliki Pancasila yang juga berfungsi sebagai perekat. Karena itu, Pancasila harus selalu menjadi alasan bagi seluruh bangsa Indonesia dalam berfikir dan mengambil keputusan,” kata Ma'ruf menambahkan.(adv/jpnn)