Setelah Lima Tahun, Hoax Akhirnya Tayang di Tanah Air
’’Buat saya, ini salah satu karya terbaik Ifa,’’ ucap Vino.
Diproduksi pada pertengahan 2012, Hoax awalnya diberi judul Rumah dan Musim Hujan. Oleh Ifa, film tersebut memang ditujukan untuk mengikuti festival.
Di bawah judul itu (atau One Day When the Rain Falls di luar negeri), ia sudah diputar di beberapa festival film. Di antaranya, Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2012 dan Rotterdam International Film Festival 2013. Juga, Southeast Asian Film Festival 2013 di Singapura.
Ketika diputuskan tayang secara komersial, Rumah dan Musim Hujan menjalani proses re-editing dan judulnya diganti Hoax. Di festival, kata Vino, fase film sedikit lebih lambat.
’’Karena tayang komersial, editing dibikin lebih simpel. Ada penyesuaian-penyesuaian,’’ lanjut aktor 35 tahun itu.
Senin malam (29/1) dilangsungkan press screening di XXI Kemang Village, Jakarta. Untuk kali pertama, Vino dan Tora menyaksikan Hoax dalam versi nonfestival.
Menurut Vino, inti ceritanya masih sama dengan Rumah dan Musim Hujan. Hanya ada beberapa bagian yang dipotong karena sensor.
Namun, mereka menuturkan bahwa makna ceritanya tidak berubah. Gaya penceritaan unik dengan ending yang terbuka membebaskan penonton untuk mengambil kesimpulan sendiri, siapa yang berbohong? (nor/c15/na)