Si Ganteng Pamit Beli Rokok, Eh Mobil Pacar Dibawa Kabur
jpnn.com - SURABAYA –Ganteng-ganteng ternyata penipu dan pencuri. Itu yang dilakukan Hasan Azmy. Bermodal Hidung mancung, kulit putih, badan tegap, dan cambang yang cukup tebal dia berhasil memikat hati perempuan, korbannya.
Namun, siapa sangka, di balik semua itu, Hasan ternyata punya otak kriminal. Pria berusia 25 tahun tersebut justru melarikan mobil milik Anjaryani, kekasih yang sudah dipacarinya selama tiga tahun.
Pencurian itu terjadi pada Kamis (14/7). Sebelumnya, Hasan mengajak pacarnya berkencan di sebuah kamar di hotel kawasan Tegalsari.
''Sebelumnya memang janjian di sana. Dia bawa mobil, lalu kuncinya ditaruh di meja,'' beber Hasan kepada polisi kemarin (18/7).
Saat korban masuk ke kamar mandi, Hasan menukar kunci kontak mobil Honda Jazz tersebut. Kunci itu sengaja dia siapkan sebelumnya. Kunci asli milik korban lantas dikantonginya. Hal itu dilakukan agar Anjaryani tidak curiga. Setelah berada di dalam kamar hotel, keduanya bermaksud check out Kamis siang. Namun, saat itu langkah kaki Anjaryani ditahan Hasan.
''Saya suruh tunggu di dalam kamar dulu. Soalnya, saya mau beli rokok di luar,'' lanjut pria asal Jombang tersebut.
Anjaryani pun mengikuti permintaan si pujaan hatinya. Sayang, kepercayaan perempuan berumur 39 tahun itu dipermainkan Hasan. Pamit beli rokok itu hanya trik untuk mengelabui.
Hasan tidak mampir ke kios rokok. Dengan kunci asli mobil yang sudah di tangannya, Hasan bertemu dengan dua temannya di area parkir hotel. Keduanya adalah Dedy Siswanto dan Yulianto.
Ya, Hasan sudah bersekongkol dengan temannya itu untuk membawa kabur mobil silver tersebut. ''Kami langsung kabur ke arah Lawang,'' tutur pria yang terus menutupi wajahnya dengan tangan kiri saat menceritakan aksinya kepada wartawan tersebut.
Setelah cukup lama menunggu di dalam kamar, Anjaryani pun mulai dihinggapi rasa cemas. Dia berusaha menghubungi nomor handphone Hasan, tetapi tidak ada jawaban.
Sorenya, dia bermaksud pulang tanpa memedulikan Hasan. Betapa terkejutnya dia saat tiba di area parkir, mobilnya sudah raib. Tanpa pikir panjang, dia pun melaporkan pencurian itu kepada polisi.
Kasus tersebut langsung ditangani Unit Reserse Mobile (Resmob) Polrestabes Surabaya. Setelah meminta keterangan korban, dugaan mengerucut kepada Hasan. Dalam waktu singkat, polisi berhasil mengendus tempat persembunyian Hasan di Lawang.
Hasan cs sempat berusaha mengelabui polisi. Awalnya, korps seragam cokelat sempat sulit melacak nopol mobil L 1531 WL itu.
''Ternyata, di tengah perjalanan, pelaku memasang nopol palsu,'' terang Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga.
Di Lawang, Hasan cs tinggal di sebuah rumah kos. Saat didatangi polisi, mereka tidak bisa melawan. Mobil itu rencananya dipakai sendiri oleh Hasan. Dia hanya memberikan upah kepada dua kawannya. (did/c5/fal/flo/jpnn)