Siang Sampai Sore, Gunung Slamet Meletus 10 Kali
jpnn.com - GUNUNG Slamet seakan tak pernah lelah beraktivitas. Bahkan berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Brebes, dan Tegal, Jawa Tengah itu meletus sebanyak sepuluh kali di hari Jumat (2/5).
Sepuluh kali letusan itu terjadi pada pukul 12.00-18.00. Abu berwarna kelabu dari letusan itu mencapai 200-1.000 meter dan mengarah ke barat.
Sementara itu, dari sisi kegempaan, kata dia, tercatat sebanyak 46 kali gempa letusan dan 26 kali gempa embusan.
"Dari hasil pengamatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas kegempaan belum menunjukkan penurunan. Maka, Gunung Slamet tetap Siaga. Oleh karena itu, masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak, di luar radius tersebut aman," kata Kepala Geologi Surono Jumat (2/5).
Sebelumnya, Surono mengatakan hingga Jumat (2/5) tidak terlihat adanya perubahan karakter Gunung Slamet. "Tidak ada perubahan karakter Gunung Slamet. Letusannya berupa lontaran material panas, jika malam terlihat pijar, jatuh di tubuh Gunung Slamet," katanya Surono Jumat (2/5) malam.
Pernyataan pria yang akrab disapa Mbah Rono itu menanggapi tentang kemungkinan adanya perubahan karakter Gunung Slamet. Sebab, pada Jumat dini hari sejumlah fotografer mengabadikan lontaran material pijar yang mengarah ke selatan-tenggara (ke arah Banyumas dan Purbalingga).
Padahal, biasanya, lontaran material pijar Gunung Slamet mengarah ke barat-barat laut atau Kabupaten Brebes dan Tegal. "Abu lembut yang dikeluarkan Gunung Slamet akan tersebar menurut arah mata angin," ujarnya. (ant/ar/mas)