Siapkan Pesawat Amfibi untuk Percepat Evakuasi
Atasi Cuaca yang tak Menentujpnn.com - JAKARTA - Operasi pencarian jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 mulai menunjukkan hasil signifikan. Dalam sehari kemarin (2/1), setidaknya 20 jenazah berhasil ditemukan meski proses evakuasi ke darat masih menemui kendala cuaca.
Update terakhir yang disampaikan Basarnas pukul 18.00 menyebutkan, total sudah 30 jenazah yang ditemukan. Dari jumlah itu, 18 jenazah sudah dikirim ke Surabaya untuk diidentifikasi. Sementara sisanya, 4 jenazah ada di Pangkalan Bun dan 8 jenazah masih di kapal (7 di KRI Bung Tomo dan 1 di KD Pahang, Malaysia).
Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F. Henry Bambang Soelistyo mengatakan, pihaknya masih mengupayakan jenazah yang masih di kapal bisa segera dievakuasi ke Pangkalan Bun dan dilanjutkan ke Surabaya. "Kami masih berusaha keras melawan cuaca dan gelombang untuk mengevakuasi jenazah ke Pangkalan Bun," ujarnya.
Soelistyo menunjukkan hasil observasi BMKG yang menampakkan gelombang di area pencarian berwarna merah. Artinya, tinggi gelombang antara 3-4 meter. "Kenyataan di lapangan, gelombang ada yang sampai 5 meter. Itu yang menyulitkan proses transfer jenazah dari laut ke darat," ujarnya. Untuk mengatasi hal tersebut, Basarnas memasukkan kapal tunda Samudera bantuan dari SKK Migas.
Hari ini rencananya Basarnas juga menerima bantuan dua pesawat dari Rusia. Salah satu pesawat tersebut berkemampuan amfibi, yakni Beriev Be-200. "Pesawat itu bisa mendarat di air, namun tetap dengan catatan gelombang tidak terlalu tinggi," katanya.
Kehadiran pesawat tersebut dimaksudkan untuk meng-cover jenazah atau barang temuan yang keluar dari area pencarian karena terbawa arus. Langkah progresif lainnya yang dilakukan Basarnas ialah mendatangkan tanker dari TNI-AL dan SKK Migas. Tanker itu dimaksudkan untuk mempermudah pengisian bahan bakar kapal-kapal yang terlibat operasi.
"Saya tidak ingin kapal-kapal yang terlibat operasi meninggalkan mission area karena harus bekal ulang, terutama pengisian bahan bakar," tuturnya. Artinya, dengan kehadiran kapal tanker dari TNI dan SKK Migas, pengisian bahan bakar bisa dilakukan di tengah laut.
Lima ribu kiloliter ton BBM telah disiapkan SKK Migas untuk pengisian kapal-kapal yang terlibat operasi. Kepala Humas SKK Migas Rudianto Rimbono Conoco Phillips telah mengirim kapal Permata Glory, sekarang sedang pemuatan solar di Tanjung Uban. "PHE-ONWJ (Pertamina Hulu Energi-Offshore Northwest Java) juga telah menyiapkan solar di depo Pertamina Pangkalan Bun yang bisa sewaktu-waktu digunakan Basarnas," jelas Rudianto. (gun/bil/idr/mia/aph/c9/end)