Siasat Pemudik Menghindari Pos Penyekatan, Warga Antusias Memberi Bantuan
jpnn.com, JEMBER - Proses penyekatan arus mudik dan balik di sejumlah titik di Jawa Timur (Jatim) tidak berjalan seketat yang dibayangkan terutama di hari ketiga libur lebaran, Sabtu (15/5)
Terbukti, masih banyak mobil dan motor dari luar kota serta penduduk yang tak ber-KTP lokal bisa lolos dari penyekatan.
Bagaimana caranya? Pantauan JPNN, para pelintas jalan ini memilih untuk menggunakan jalur-jalur alternatif yang lebih dikenal dengan sebutan jalur tikus.
"Tadi memang ada teman yang duluan, terus disuruh putar balik. Terus mengabari saya. Tetapi kan ini tidak ketat ya, banyak jalur-jalur kampung, jadi ya kami lewat situ," ucap Dodi Rahmad R., warga asal Surabaya yang mudik ke Jember.
Memang, sepanjang perjalanan, JPNN melihat check point yang sepi dari pengendara mobil maupun motor. Kebanyakan dari para pelintas antarkota ini memilih untuk mencari jalur alternatif sebelum pos pemeriksaan.
"Warga juga banyak yang bantu kalau tanya, aneh-aneh saja pemerintah, mudik nggak boleh. Silaturahmi juga nggak boleh, maksiat nggak apa-apa, itu tempat hiburan malam masih pada buka, bagaimana nggak kena musibah negeri ini, yang baik nggak boleh, yang nggak baik diizinkan," ujar Rasul, warga yang tinggal dekat pos penyekatan di jalur Probolinggo-Jember.
Nyatanya, seketat apa saja penyekatan dilakukan, warga tetap bisa mudik. Peringatan tentang ancaman penyebaran Covid-19, tak mampu mengalahkan kerinduan untuk berkumpul bersama keluarga. (dkk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: