Sidang Jessica Bikin Masyarakat Terbelah
jpnn.com - JAKARTA - Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengakui, sidang kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin menyedot perhatian masyarakat Indonesia secara luas. Bahkan opini masyarakat sampai terpecah antara pro terdakwa Jessica Kumala Wongso dan mereka yang yakin wanita lulusan perguruan tinggi di Australia itu bersalah.
Menurut Abdul Fickar, opini timbul karena seluruh persidangan disiarkan secara langsung. Mulai dari pemaparan bukti-bukti dan saksi yang dihadirkan jaksa, maupun bantahan dari saksi ahli yang dhadirkan tim penasihat hukum terdakwa.
"Tapi intinya saya ingin mengatakan, saksi yang dibawa jaksa, dia memeriksa bukti, barang bukti, dokumen-dokumen dan sebagainya. Sementara saksi dari penasihat, hanya menanggapi, menganalisa," ujar Abdul Fickar saat dihubungi JPNN, Kamis (29/9).
Dengan kondisi yang ada, kedua belah pihak kata Abdul Fickar, sama-sama memiliki peluang membuktikan analisa mereka yang paling tepat. Karena itu nantinya terserah hakim untuk menilai, mana yang paling mendekati kebenaran.
"Jadi untuk menjawab rasa penasaran masyarakat, itu nantinya tetap menjadi kewenangan hakim. Untuk menilai barang bukti atau keterangan siapa yang paling kuat dan mendekati kebenaran. Jadi penting, hakimnya untuk memperoleh keyakinan (untuk memutuskan,red)," ujar Abdul Fickar.
Kalau majelis hakim lebih meyakini bukti-bukti dan keterangan ahli yang dihadirkan penasihat hukum, kata Abdul Fickar, maka Jessica akan divonis bebas. Sementara jika bukti dari penasihat hukum yang lebih mendekati kebenaran, maka majelis hakim akan memvonis Jessica bersalah.(gir/jpnn)