SIMAK! Pesan Panglima TNI kepada Tim SAR di Sulawesi Tenggara
jpnn.com, KONAWE UTARA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto beserta Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian meninjau dan berdialog langsung dengan korban bencana banjir di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Sabtu (22/6/2019).
Sebelum menuju ke lokasi bencana, Panglima TNI dan rombongan menerima penjelasan tentang upaya penanganan bencana banjir yang melanda Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan dan Kota Kendari serta bencana sosial yang terjadi di Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menyampaikan kepada Tim SAR bahwa semua tempat-tempat pengungsian dan sarana lainnya harus dalam kondisi layak dan nyaman untuk dapat digunakan oleh masyarakat yang terdampak bencana.
BACA JUGA: Kapolri dan Panglima TNI Pantau Kondisi Konawe Utara Pascabanjir
“Efek dari bencana alam akibat banjir banyak sekali. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dalam penyediaan air bersih agar masyarakat juga tidak terjangkit penyakit karena air kurang bersih termasuk dapur umum dan layanan kesehatan di Konawe Utara. Ini semoga bisa terdukung sesuai dengan rencana,” tegasnya.
Lebih lanjut, Marsekal Hadi juga menyampaikan bahwa seluruh alat transportasi yang menjadi pendukung dalam pendistribusian logistik, akan disiapkan oleh TNI bersama Polri. Sementara itu, Basarnas akan menyiapkan armada demi kelancaran dalam pendistribusiannya.
“TNI, Polri bersama Basarnas juga siap mendukung walaupun saat ini aset-aset itu juga sudah tersebar di wilayah Konawe dalam rangka mendukung bantuan kemanusiaan,” ucapnya.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman menambahkan Panglima TNI, Kapolri bersama Kepala Basarnas dan rombongan menuju ke Posko pengungsian meninjau langsung dan berdialog dengan masyarakat yang terdampak bencana banjir serta meninjau jembatan Asera yang menghubungkan trans Sulawesi.(fri/jpnn)