Sisir Sisa Eks Gafatar di Kalbar
jpnn.com - PONTIANAK- Gubernur Kalbar Cornelis meminta seluruh pemimpin wilayah di Kalbar, baik itu kepala desa sampai bupati dan walikota, mengecek kembali, apakah masih ada anggota organisasi Gafatar yang masih ada di wilayah Kalbar.
“Kita minta Kepala Desa, Camat, Lurah mengecek kembali ke daerah asalnya, kalau memang dia (seseorang) pindah, jika ragu-ragu jangan diterima dan segera dievakuasi. Jika datang lagi, namun tidak sesuai aturan kependudukan, maka dipulangkan lagi,” ungkap Cornelis.
Seperti diberitakan sebelumnya, Anggota Gafatar yang berhasil diidentifikasi dievakuasi ke daerah asal mereka di Jawa menggunakan Kapal TNI AL, pesawat terbang, mencapai ribuan jiwa. Mereka dipulangkan menggunakan biaya yang dibebankan pada APBD Kalbar dan kabupaten/kota di dalamnya. Jumlahnya tak sedikit, mencapai Rp5 miliar.
Sementara itu, Bupati Ria Norsan menepis tanggapan eks Gafatar, yang kesal dengan pembakaran pemukimannya di Mempawah.
“Apabila ada yang beranggapan masyarakat Mempawah tidak mempunyai perasaan, itu salah. Justru mereka (pengikut Gafatar) ditolong dievakuasi, sehingga tidak ada luka atau korban. Namun mereka sekali pun tidak ada mengucapkan terimakasih,” tegas Norsan ditemui di Kantor Gubernur Kalbar oleh rakyat Kalbar (grup JPNN).
Menurutnya, masyarakat membakar, ketika lokasi pemukiman eks Gafatar dalam keadaan kosong, karenamereka sudah dievakuasi. Masyarakat Mempawah menolak kehadiran mereka, karena dianggap datang tidak prosedur, tidak mau bersosialisasi, tidak mau bergaul dan sangat eksklusif.
“Masyarakat tidak terima meraka, karena mengajarkan aliran sesat. Takut menular ke anak cucu, makanya masyarakat bertindak,” ujar Norsan.
Saat ini kondisi Mempawah sudah kondusif. Bahkan sudah dilakukan penyisiran. “Kalau ada penduduk di Mempawah yang ikut-ikutan, kita panggil dan dibina,” ujarnya. (rakyatkalbar/dkk/jpnn)