Sistem Pembinaan PSSI Justru Hambat Sepak Bola

jpnn.com - Sinyal kuat kalau organisasi sepakbola itu harus segera menghapus penggunaan APBD oleh klub bisa dilihat dari nasib Persibolmut. Klub kebanggaan warga Bolmut, Sulut, tersebut tak bisa mengikuti semifinal Divisi III yang dilangsungkan di stadion Lebak Bulus, karena dana dari APBD tak cukup. TGM Medan yang menjadi calon lawan lolos dengan sendirinya meski akhirnya kalah adu pinalti di partai final melawan MBU Surabaya, Kamis (24/2).

“Sangat disesalkan kami tak bisa berangkat ke Jakarta. Padahal kami sangat difavoritkan menjadi juara. Kami tim kuat karena sejak awal kompetisi tak pernah terkalahkan,” kata pelatih Persibolmut, Santani Hadrawi, Jumat (25/2).

Ia menjelaskan, karena telah dipastikan lolos ke divisi II, sisa anggaran musim ini tak lagi dipakai untuk ikut semifinal. “Dana untuk tim daerah seperti kami hanya pas-pasan, jadi sisa anggaran yang ada dipakai untuk persiapan menghadapi divisi II,” terangnya.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bolmut tak bisa memberikan tambahan anggaran karena belum memiliki KONI yang baru akan dibentuk. “Aturan yang ada sekarang pencairan dana olahraga semuanya melalui KONI. Pemerintah atau pak Bupati tak mau ambil resiko dan kami sangat memahaminya,” ujarnya.

Hadrawi pun berharap di DIvisi II nanti dana APBD yang akan diberikan Pemkab mencukupi hingga akhir kompetisi. Namun, ia lebih mengharapkan sistem penggunaan APBD dalam persepakbolaan Indonesia segera dihapus. “Kalau begitu terus daerah kecil seperti kami sulit berkembang karena dana dari APBD untuk sepakbola pasti tak sebesar kota besar lain,” harapnya.(sto/jpnn)