Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Siswi SMP Dipaksa Dua Pria Minum Tuak, Setelah Itu....Biadab!

Kamis, 26 Mei 2016 – 17:04 WIB
Siswi SMP Dipaksa Dua Pria Minum Tuak, Setelah Itu....Biadab! - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - CIREBON – Melati (bukan nama sebenarnya, red), siswi salah satu SMP negeri di Kota Cirebon biasanya periang. Dia mudah bergaul karena punya banyak teman. Namun, kondisi tersebut berubah semenjak dua hari yang lalu. Dia terlihat murung dan banyak berdiam diri di dalam rumah.

Di usianya yang baru 12 tahun, Melati harus merasakan menjadi korban perkosaan yang diduga dilakukan oleh dua orang dewasa warga Kota Cirebon. Korban menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya tersebut dengan gamblang saat bertemu Radar Cirebon di rumahnya kemarin, Rabu (25/5). 

Menurut Melati, pada Senin (23/5) sekitar pukul 10.00, dia meninggalkan rumah ibunya. Dia pergi bersama tetangganya dan bertemu dengan dua pria yang sudah dikenalnya. Kedua pria adalah teman dari tetangganya tersebut. Melati diajak ke rumah salah satu pria itu. 

Di rumah yang masih di wilayah Kota Cirebon tersebut, sudah disiapkan minuman. Awalnya, Melati hanya melihat saja. Tapi terus-terusan didesak dan dipaksa hingga akhirnya dia pun mencicipi minuman. “Dia bawa miras, warnanya putih, saya tahu itu tuak. Bawa dua plastik. Saya akhirnya terpaksa minum satu gelas. Setelah itu kepala pening sekali. Sebelumnya saya tidak pernah minum begituan,” ujar Melati.

Setelah itu dia didorong hingga jatuh. Kakinya ditindih dan tangannya dipegangi oleh salah satu pelaku. Selanjutnya, pakaiannya dilucuti. Melati kemudian digagahi oleh salah seorang pelaku. Sementara satu pelaku lainnya meraba-raba tubuh dan bagian sensitif korban. “Yang saya ingat saat digituin, ada yang grepe-grepe juga. Saya sudah mau teriak, tapi takut,” imbuhnya.

Sementara itu, ibu korban, AN curiga saat korban pergi meninggalkan rumah tanpa izin terlebih dahulu. Ditambah, malam harinya korban tidak pulang ke rumah. “Saya telepon HP-nya nggak aktif. Saya cari ke teman-temannya nggak ada. Saya semalaman bingung. Akhirnya besoknya ada informasi anak saya ada di daerah kabupaten. Lalu saya datangi, untungnya anaknya ada,” tuturnya.

Saat di lokasi tersebut, dia juga melihat dua lelaki. Meski begitu, AN tak punya pikiran negatif karena saat ditanya, Melati tak cerita apapun. Baru saat sampai di rumah, Melati cerita ke bibinya kalau dia diperkosa oleh dua pria. “Dari situ saya kemudian visum ke RSUD Gunung Jati, kemudian lapor ke Polres Cirebon Kota. Saya nggak terima anak saya masih kecil kok tega dibeginikan,” imbuhnya. (dri/dil/jpnn)

CIREBON – Melati (bukan nama sebenarnya, red), siswi salah satu SMP negeri di Kota Cirebon biasanya periang. Dia mudah bergaul karena punya

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News