SKK Migas Apresiasi Kerja JOB PPEJ
jpnn.com - Kinerja apik Joint Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB PPEJ) saat mengelola Blok Migas Tuban mendapat apresiasi dari SKK Migas. Selama hampir 20 tahun, JOB PPEJ dinilai berhasil menjaga penurunan gas secara alamiah. Bahkan, hingga kini, blok tersebut masih mampu memproduksi migas hingga 10 ribu barel per hari.
“Sampai saat ini minyak terbesar di Jawa Timur berasal dari Blok Tuban ini,” ujar Humas SKK Migas Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa) Priandono Hermanto.
Namun, Priandono mengaku tidak tahu siapa yang akan meneruskan pengelolaan Blok Tuban pasca berakhirnya kontrak kerjasama dengan JOB PPEJ di Februari 2018 mendatang. ”Dengar-dengar sih Pertaminan PHE. Tapi itu belum final lho,” katanya saat ditemui di sela-sela acara gathering media di Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Hal senada dikatakan oleh Acting Field Manager JOB PPEJ Fauzi Mayanullah. ”Saya tidak tahu pasti siapa yang akan meneruskan pengelolaan ini. Cuma kemungkinan besar akan diambil alih Pertamina,” jelasnya.
Namun, Fauzi mengaku pihaknya akan tetap fokus mengerjakan tugas dan kewajiban yang ada. ”Ditambah kami juga selalu berinovasi supaya kandungan migas yang ada tetap terjaga. Sehingga siapapun nanti yang akan mengelola, tidak kesulitan dalam memproduksi migas,” jelas dia.
Untuk saat ini jelas Fauzi, produksi migas Blok Tuban dihasilkan dari 35 sumur aktif yang tersebar di Lapangan Sukowati, dan Lapangan Mudi. Rinciannya, 26 sumur aktif di Sukowati, Desa Ngampel, Kecamatan Kapas dan Desa Campurrejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro. Sedangkan sisanya 9 sumur berada di Lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
“Dari 35 sumur yang aktif ini, kita bisa memproduksi 9.500 sampai 10.000 barel per hari,” papar Fauzi. (JPNN/pda)