Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Skotlandia Segera Hilangkan Mobil BBM

Senin, 09 September 2019 – 19:38 WIB
Skotlandia Segera Hilangkan Mobil BBM - JPNN.COM
Ilustrasi jalan raya. Foto : Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com - Isu pemanasan global menjadi perhatian serius di setiap negara, langkah yang diambil adalah menekan salah satu sumber polusi dari kendaraan dengan pembakaran internal, khususnya Skotlandia yang sekarang sangat serius mengurangi penyebaran tersebut.

Dilaporkan dari Motoring Research, Senin (9/9), pemerintah Skotlandia akan melarang seluruh mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) baik itu solar maupun bensin pada 2030 mendatang. Hal itu bertujuan untuk menjalankan program pemerintah agar bisa menghadirkan kendaraan listrik yang ramah lingkungan pada 2045 mendatang.

"Rencana pelarangan kendaraan bensin dan solar (konvesional) akan dimulai di pusat kota pada 2030," ungkap Koordinator di Friends of the Earth Tayside, Andrew Lianwarne.

Pelarangan merupakan salah satu dari 12 cara yang digunakan pemerintah Skotlandia sebagai bentuk tanggung jawab pada isu pemanasan global. Masyarakat diimbau untuk segera beralih ke kendaraan listrik.

"Kami sudah menyaksikan efek perubahan iklim. Sekarang saatnya di mana kita harus mempercepat untuk menghindari dampak terburuk,” kata Kepala Eksekutif Scottish Renewables, badan industri untuk perusahaan energi, Claire Mach.

Tak hanya Skotlandia saja yang akan menghilangkan kendaraan konvesional. Di Indonesia pun sudah mewacanakan hal tersebut, khususnya di Jakarta. Seperti wacana pelarangan kendaraan di atas 10 tahun.

Hal tersebut dilakukan guna menekan polusi udara yang saat ini sudah menyentuh di angka 70 persen. Anies berharap dengan larangan tersebut dapat mengurangi polusi udara di Jakarta. (mg9/jpnn)

pemerintah Skotlandia akan melarang seluruh mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM) baik itu solar maupun bensin pada 2030 mendatang.

Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close