Slamet, Remaja yang Menikahi Nek Rohaya: Semalam Aku Memanah
Dia juga diupah membuka sadapan karet yang sudah lama tidak disadap. Beberapa warga sekitar tampak melihat aktivitas Slamet dari jauh.
Ada juga yang menyapa Sumek yang menemani Slamet. “Lagi meliput Slamet ya, Pak,” ujar seorang tetangga.
Usai menebas rumput, Slamet sempat istirahat ke rumah Amsal. Kemudian pamit pulang untuk mandi. Sekitar pukul 17.45 WIB, Slamet keluar rumah menuju Musala Nurul Yakin yang hanya beberapa meter dari rumah Amsal.
Begitu waktu Magrib tiba, dia pun mengumandakan azan dan mengikuti salat berjemaan yang diimami Ansori. “Dia (Slamet, red) memang rutin salat berjemaah, terutama Magrib. Biasa azan juga,” ungkap Amsal.
Setelah selesai salat, Slamet pulang untuk makan malam. Sekitar pukul 19.00 WIB, Slamet kembali ke rumah Amsal hingga sekitar pukul 21.00 WIB. Dia lalu pamit pulang. Rencananya memanah ikan pada malam itu diurungkannya karena air sungai sedang keruh.
Sementara itu, kondisi kesehatan Nek Rohaya juga semakin membaik. Dia sudah bisa main ke rumah Kadus I, Amsal. Juga menerima tamu yang ingin bertemu Slamet atau dirinya. “Sudah lumayan baik, tinggal lemas saja,” ujarnya.
Diungkap Rohaya, dia sakit karena kelelahan. Di usia yang lebih dari setengah abad, tubuhnya tak kuat lagi menahan angin dingin dari air conditioner (AC). “Sudah dua kali berobat. Sekali di Prabumulih, yang kedua di sini (Lengkiti),” bebernya.
Selama sakit, dirinya tak bisa ke mana-mana. Hanya bisa tidur dan istirahat di rumah. Biasanya mandi di sungai bersama suaminya.