Soal Koalisi Keumatan, Ini Respons Tajam PPP
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi merespons soal koalisi keumatan yang digagas oleh Habib Rizieq Shihab.
Prinsipnya, kata Arwani, setiap ikhtiar yang bertujuan untuk kemaslahatan banyak orang, silakan saja. Jika koalisi yang dimaksud dalam rangka pemilihan presiden 2019, keputusan PPP dari awal secara tegas mendukung Presiden Joko Widodo untuk dua periode masa jabatan.
Namun jika energi koalisi keumatan untuk merespons politik saat ini, khususnya terkait dinamika di parlemen, PPP justru ingin mengajak koalisi ini melakukan langkah nyata demi kepentingan umat.
Di depan mata, pembahasan RUU Larangan Minuman Beralkohol hingga saat ini tidak mengalami kemajuan berarti. Fraksi-fraksi yang disebut masuk dalam koalisi keumatan, seperti Fraksi Gerindra, Fraksi PKS dan Fraksi PAN mestinya dapat bersama PPP untuk segera menuntaskan pembahasan RUU ini. "Secara substansial, RUU ini memiliki dimensi keumatan yang nyata," tegasnya, Rabu (6/6).
Dia menjelaskan alangkah baiknya koalisi keumatan ini melakukan langkah nyata dengan turut aktif memperjuangkan politik legislasi yang nyata-nyata memperjuangkan kemasalahatan umat.
"Salah satunya RUU Larangan Minuman Beralkohol termasuk norma mengenai pemidanaan terhadap tindakan LGBT dalam RKUHP," ujar Arwani.
Dia mengatakan jargon keumatan baiknya dikonkretkan dengan kerja politik nyata di parlemen mulai politik legislasi maupun politik anggaran yang berorientasi pada kemaslahatan umat.
"Fraksi PPP sejak awal konsisten memperjuangkan politik legislasi dan politik anggaran yang berorientasi keumatan," kata ketua Fraksi PPP MPR itu. (boy/jpnn)