Sopir Taksi Dibunuh Penumpangnya
jpnn.com - JAKARTA - Setelah lama tak terdengar, kasus kekerasan terhadap seorang sopir taksi kembali terjadi. Sabtu (30/8) malam lalu, seorang sopir taksi bernama Hendra, 38 tewas dibunuh. Hendra tewas dibunuh karena melawan setelah dirampok penumpangnya di Jalan Rorotan Cilincing, Jakarta Utara.
Sopir taksi warga Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara itu, tewas dengan luka tusuk senjata tajam di pinggang, ketiak bawah, lengan kanan, telapak tangan dan luka bekas jeratan di leher. Adapun tersangka perampokan Aditya, 20, warga asal Lampung, berhasil ditangkap usai melakukan aksinya.
Hal itu terjadi setelah taksi bintang bernomor polisi B 1312 WTC yang dirampas pelaku menabrak truk trailer yang sedang parkir dipinggir jalan usai terjadinya perampokan. Tersangka ditangkap warga sekitar saat hendak mencoba kabur dari dalam taksi usai melakukan penganiayaan terhadap Hendra.
Kapolsek Cilincing Kompol Edi Purnawan mengatakan, pihaknya saat ini masih terus menyelidiki kasus tersebut. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan. "Tersangka juga sudah kami periksa," ujarnya, kemarin (31/8).
Petugas Polsek Cilincing juga menyita pisau dan linggis yang digunakan untuk merampok dan membunuh korbannya. Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Andri Suharto menambahkan, diduga korban setelah merampok dan membunuh korbannya panik. Dia lantas berusaha membawa kabur.
Tapi taksi yang ditumpangi menabrak truk trailer. Korban juga sempat melawan saat dirampok. Dari keterangan pelaku, dia naik taksi korban dari Jalan Enggano menuju Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. "Tersangka mencoba kabur, dan taksi yang ditumpanginya menabrak truk yang tengah parkir," beber Andri juga.
Terungkapnya aksi pembunuhan tersebut, berawal dari kecurigaan warga yang melihat taksi tiba-tiba berhenti di Jalan Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara. Warga juga mendengar suara klakson mobil berkali-kali. Hingga membuat warga yang curiga mendatangi taksi dan meminta pelaku membukakan pintu.
"Tersangka tidak mau membuka pintu. Saksi juga melihat kaki korban di atas dashboard taksi," beber Andri. Tersangka yang menduduki tubuh korban yang sudah meninggal, malah memacu taksinya kabur dari kerumunan warga. Hingga kemudian taksi tersebut menabrak truk trailer yang sedang parkir hingga ringsek.
"Warga mengejar tersangka yang sempat melawan saat akan ditangkap," beber Andri juga. Adapun pelaku mengaku nekat membunuh sopir taksi karena emosi. Awalnya, dia berselisih paham terkait ongkos taksi. Saat itu argo menunjukkan Rp 97 ribu, namun tersangka hanya punya uang Rp 50 ribu.
Korban tidak percaya. Tersangka yang duduk di depan sopir, mengaku sempat dicekik dan dibenturkan kepalanya ke kaca jendela. Hal itu membuatnya emosi hingga mengeluarkan pisau dari balik baju dan membunuh korban.
Namun aksinya kepergok warga yang curiga mendengar klakson berkali-kali. Adapun Polsek Cilincing, hingga kemarin masih memeriksa tersangka.
"Kami masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka," pungkas Andri juga. (dai/mas)