Ssttt... Ada Rumor Calon Ketum Golkar Mau Bayar Setiap Suara Rp 2 Miliar
Politik Uang Dilarang, Uang Transpor Dibolehkanjpnn.com - JAKARTA - Isu tentang politik uang mulai berseliweran jelang pelaksanaan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar pada Maret yang akan datang. Sebab, kini muncul rumor santer tentang calon ketua umum yang mulai menabur uang ke pengurus Golkar di daerah yang akan menjadi peserta munas.
Politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengungkapkan, ada rumor yang menyebut seorang calon ketua umum bagi-bagi uang mulai Rp 5 juta hingga USD 20.000 dolar. “Bahkan ada yang menjanjikan satu suara di munas nanti senilai Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar,” katanya melalui pesan singkat, Kamis (18/2).
Namun, politikus yang dikenal dengan sapaan Bamsoet itu tak mau menggubris rumor tersebut. Ia memilih menanggapinya secara santai.
“Entah benar entah tidak namanya juga rumor atau informasi. Kenapa harus panik? Santai saja,” tuturnya.
Informasi serupa juga muncul dari Nurdin Halid. Pria yang dulu pernah memimpin PSSI itu mengumpulkan 28 pengurus Golkar tingkat provinsi atau dewan pimpinan daerah I (DPD I), Rabu (17/2).
Menurut Nurdin, dalam pertemuan itu ada pengurus DPD II Golkar atau kabupaten/kota yang sempat ditawari uang SGD 10.000. Hanya saja, Nurdin yang menjadi tuan rumah pertemuan itu masih menunggu buktinya.
“Dia berjanji akan kasih bukti. Kalau ada bukti akan saya buka,” katanya.
Nurdin menegaskan, pertemuan DPD I itu justru untuk mengantisipasi agar tidak ada peserta munas bertindak liar. Sebab, yang dibolehkan hanya uang transpor. “Jangan ada politik uang. Yang boleh uang transpor,” tegasnya.(ara/JPNN)