Starbuck Sunyi
Oleh Dahlan IskanSabtu, 06 Juli 2019 – 13:01 WIB
"Good morning...," sapa saya.
Wanita itu mendongak. Saya pun turun dari mobil. Untuk memperkenalkan diri asal usul saya.
"Maafkan, saya hanya ingin tahu apakah kota Starbuck ini ada hubungannya dengan Starbucks Coffee?"
“Sama sekali tidak ada," jawabnya ramah.
"Siapa tahu pendiri Starbucks lahir di desa ini...."
"Tidak."
Wanita itu ternyata kepala sekolah. Sekolahnya lagi libur dua bulan. Libur musim panas. Rumah yang pertama saya datangi tadi ternyata rumahnya. Suaminya lagi bekerja di sawah. Ia membersihkan sekolah sendirian.
"Mungkin dua tahun lagi sekolah ini akan ditutup," ujar kepala sekolah itu.