Stunning dengan Ombre Lips

jpnn.com - SURABAYA – Bermain gradasi warna indah tidak melulu hanya di atas kanvas. Pulasan lipstik di bibir juga bisa dimainkan dengan teknik yang sering disebut ombre lips itu. Ombre berasal dari bahasa Prancis yang berarti bayangan. Warna yang cenderung gelap dan mencolok dipadukan dengan warna terang. Pemilik kulit wajah putih, kuning, maupun gelap bisa mengaplikasikannya. Tinggal dipilih kombinasi warnanya.

Ika Damajanti, make-up artist Surabaya, mulai mengaplikasikan ombre lips pada pengguna jasanya sejak setahun lalu. ”Tapi, dulu masih belum tahu namanya ombre. Sebutnya gradasi warna saja,” terangnya.

Menurut dia, ombre bisa jadi pilihan ketika ingin tampil stunning sekaligus beda. Tidak dibutuhkan aneka lipstik. Ombre bisa diaplikasikan dengan satu jenis warna lipstik saja. ”Pada prinsipnya, ombre itu mengurangi volume warna pada bagian tengah bibir,” ungkapnya di studio make-up miliknya di daerah Margorejo Indah.

Langkah pertama, baluri bibir dengan lip therapy untuk menutrisi dan menyamarkan bibir pecah-pecah. Gunakan lip liner warna nude untuk memudarkan warna hitam di garis bibir. ”Lip liner juga menjadi pembatas dan mempertegas lipstik,” imbuh perempuan yang juga dosen komunikasi itu.

Untuk modelnya kemarin, Ika memilih warna ungu. Dengan menggunakan kuas khusus, sapukan lipstik mulai bagian luar ke dalam bibir. Pastikan volume warna di bagian dalam tidak tebal. Selanjutnya, Ika menggunakan tisu untuk melemahkan warna di bagian dalam bibir. ”Tekan perlahan bibir dengan tisu supaya warna pudar. Nah jadi, ombre one color,” jelasnya.

Bila ingin lebih dari satu warna, lakukan langkah yang sama. Namun, pada bagian tengah padukan dengan tone lebih muda. Perempuan yang juga aktif di komunitas breast cancer itu menyarankan untuk membubuhi bibir dengan pigment color powder untuk kesan glamor dan sophisticated. Sentuhan terakhir, aplikasikan lip gloss agar bibir terlihat penuh.

Geryn Diah Drestantha, model yang mencoba ombre lips, mengakui efek beda yang dihasilkan dengan cara tersebut. ”Jadi lebih hidup dan nggak biasa. Malah kalau pilihan warnanya natural, teknik ini bisa diaplikasikan sehari-hari,” imbuh mahasiswi Fakultas Teknik Industri Ubaya itu. (ina/c6/ayi)