Sukses Rebut Pulau Kepayang dari Tangan Tommy Soeharto
Setelah dinilai layak beroperasi, bisnis baru menangkap ikan hias dimulai. Budi perlahan melepas dan memantau aktivitas para nelayan itu dari jauh. Di sisi lain, dia mulai mendapat banyak dukungan dari lembaga-lembaga berpengaruh. Di antaranya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan University of Florida, AS. Ahli dari Florida itu mengajari cara mengemas ikan hias agar tetap sehat saat diekspor ke Eropa dan AS.
’’Suatu saat saya kembali mendatangi para nelayan. Kali ini saya memberi tahu bahwa ikan hias banyak terdapat di terumbu karang, bukan di tengah laut,’’ cerita Budi.
Agar lebih mudah mendapatkannya, Budi bersama para nelayan membuatkan rumah-rumahan untuk menanam terumbu karang di area dekat pantai. ’’Itulah salah satu cara kami dalam konservasi terumbu karang,’’ tuturnya.
Dia mengakui bahwa awalnya tidak mudah mengajak para nelayan berbisnis ikan hias dan meninggalkan cara menangkap ikan dengan bom. Sebab, mayoritas nelayan terlibat transaksi ijon dengan para tengkulak. ’’Saat para nelayan itu tidak punya uang, mereka pinjam kepada para tengkulak. Sebagai gantinya, nanti saat panen, ikannya harus dijual kepada si tengkulak dengan harga yang sudah ditentukan. Harganya jadi murah.’’
Selain di Pulau Kepayang, Budi dkk mempunyai dua pulau besar lain untuk konservasi lingkungan. Dua pulau lainnya itu adalah Pulau Batu Mentas dengan konsentrasi menjaga keberadaan tarsius, sejenis monyet namun berukuran mungil seperti tupai. Binatang itu harus dijaga karena merupakan salah satu identitas Belitung.
Lalu, Pulau Mendanau yang di dalamnya terdapat Kecamatan Nasik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Nasik termasuk kecamatan termiskin di Belitung. ’’Mereka miskin bukannya tidak bisa makan, tapi karena tidak pegang uang cash,’’ tegasnya.
Kini Budi memberdayakan tiga pulau besar tersebut yang dimulai dari Pulau Kepayang sebagai pusat konservasi terumbu karang dan penyu sisik. Tercatat lebih dari 10 ribu penyu dikembalikan ke habitatnya sejak 2006. Kemudian, Pulau Batu Mentas menjadi pusat konservasi tarsius dan Pulau Mendanau sebagai pusat ekowisata.
’’Selain tiga pulau itu, ada 24 pulau kecil lain yang menjadi tanggung jawab kami,’’ tandasnya. (*/c5/ari)