Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Sulastri Tak Bisa SMS, Sutarwi Dilempari Pemabuk

Sabtu, 20 Februari 2010 – 05:19 WIB
Sulastri Tak Bisa SMS, Sutarwi Dilempari Pemabuk - JPNN.COM
Bendera Merah Putih dan gambar Garuda Pancasila. lustrasi/foto: Sutan Siregar/dok JPG
Karena pertimbangan keamanan, Kemenlu tidak memperkenankan para diplomatnya yang bertugas di konsulat Vanimo memboyong keluarga. Suasana di perbatasan PNG memang tidak tampak mencekam. Tapi, segala potensi kerawanan harus diantisipasi.

Apalagi, kata Sutarwi, masyarakat setempat mempunyai kebiasaan yang kurang terpuji setelah menerima gaji yang dibayar tiap dua minggu. Dengan gaji yang tidak seberapa, penduduk memiliki kebiasaan membeli minuman keras dan berpesta.

"Kalau mabuk, mereka turun ke jalan dan bernyanyi-nyanyi. Itu rutin setiap dua minggu sekali. Kadang dalam kondisi mabuk mereka melempari kantor. Dulu sih kaget. Tapi, sekarang sudah biasa," ungkapnya.

Vanimo merupakan ibu kota Provinsi Sandaun, provinsi termiskin kedua di Papua Nugini. Sandaun berasal dari bahasa Inggris sun down. Artinya, matahari terbenam. Vanimo dihuni 9.778 penduduk. Karena eksodus warga Papua ke PNG pada 1970 dan 1980-an, terdapat kantong-kantong penampungan warga Papua. Misalnya, di Black Wara, Waromo, Bewani, dan Amanab.

Bagi diplomat, bertugas di negara terpencil dan miskin punya tantangan tersendiri. Yang paling menakutkan adalah ketika jalur komunikasi terputus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close