Sulit cari Pengganti Brueckner
Kamis, 26 Juni 2008 – 11:32 WIB
Penolakan Hasek itu bukan tanpa alasan. Yang pasti, Hasek mengaku tidak menyukai sejumlah anggota CMFS yang sempat terlibat dalam skandal pengaturan skor di liga domestik beberapa beberapa tahun lalu. Dia tak ingin berurusan dengan oknum-oknum yang sempat membuat dirinya frustasi itu. Hasek menyampaikan penolakannya itu secara resmi setelah bertemu empat mata dengan wakil presiden federasi Vlastimil Kostal yang selama ini menjadi lawan politiknya.
Hasek adalah mantan gelandang The Locomotive-julukan Republik Ceko-yang baru-baru ini mengarsiteki klub asal Dubai-Al Ahli. Dia adalah salah satu figur paling dihormati di sepak bola Republik Ceko, karena memiliki banyai pengalaman melatih. Penolakan Hasek itu jelas merupakan pukulan telak bagi CMFS.
’’Bukan sesuatu yang mudah menerima tawaran melatih tim nasional. Saya akui bahwa tawaran itu adalah yang terbaik untuk saya. Tapi saya belum siap menerimanya,’’ lanjut Hasek.
Hasek bukan satu-satunya pelatih yang dibidik untuk menangani The Locomotive. CMFS sebelumnya mengajukan tawaran kepada Mathias Sammer. Namun bek legendaris Jerman itu menolaknya. Alasannya, dia lebih suka tetap di posisinya sebagai direktur sport Federasi Sepak Bola Jerman (DFB).
Penolakan Sammer itu membuka peluang bagi dua orang kandidat lain yakni asisten Brueckner di Timnas yang menjadi manajer klub Divisi I Ceko FK Teplice yakni Petr Rada, dan manajer sporting Sparta Praha, Jozef Chovanec.
’’Dua manajer itu memiliki reputasi dan telah mengajukan proposal siap mengahiri kontrak dengan klubnya sekarang jika mereka dipanggil untuk menangani Ceko,’’pungkas Kostal yang juga ikut mengundurkan diri dari jabatannya sebagai imbas terdepaknya Ceko dari Euro. (zul)