Sumbar Berduka, Bupati Malah Ke Australia
Mengaku sudah Izin Presiden dan GubernurRabu, 07 Oktober 2009 – 10:22 WIB
Menurut Habib, satu sisi, Amri Darwis ingin membangun Nagari Adat di Limapuluh Kota. Namun, sikapnya yang pergi ke Austraia saat Sumbar tengah diremuk gempa, pantas dipertanyakan, apakah sesuai dengan adat Minangkabau atau tidak. Sebab dalam pepatah petitih Minangkabau, yang juga dijadikan sebagai pedoman kehidupan interaksi sosial di ranah Minang dinyatakan, kaba buruak bahamburan, kaba elok bahimbauan.
"Kesadaran filosofi itu saja, tidak bisa dilaksanakan Amri Darwis. Apalagi membangun Nagari Adat. Dan satu lagi yang pantas dipertanyakan, dari mana anggaran keberangkatan Amri Darwis bersama istrinya ke luar negeri. Apakah biaya keberangkatan ia bersama istrinya termasuk rombongan termaktub dalam APBD 2009" Untuk lebih jelasnya, kita minta pihak penegak hukum untuk segera melakukan prosudural hukum formal yang berlaku,"seru Habib.
Sementara itu wartawan yang berusaha mencari tahu apakah Amri Darwis memang benar membawa istri mudanya ke Australia, mencoba menghubungi Ny. Romi melalui HPnya bernomor 08126697XXX. Ternyata telepon genggam bernomor tersebut dipegang oleh anaknya mengaku bernama Ayang.“Papa dan Mama seminggu lalu pergi ke Austarlia. Mungkin, besok mereka pulang” ujar gadis mengaku bernama Ayang itu menjelaskan. (frv/aj)